Bom Bunuh Diri, Gagalnya Intelijen Deteksi Dini Dan Kelalaian Polrestabes Medan Jaga Markas

Bom Bunuh Diri, Gagalnya Intelijen Deteksi Dini Dan Kelalaian Polrestabes Medan Jaga Markas
0 Komentar

BEBERAPA hari yang lalu, setelah saya membaca berita bahwa Kementerian Dalam Negeri akan menggelar acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) 2019 di kawasan Sentul, saya katakan kepada sejumlah rekan wartawan dan sahabat bahwa Indonesia dalam situasi gawat darurat.

Mengapa saya mengatakan Indonesia dalam situasi gawat darurat bila acara Rakornas di Sentul ini diadakan?

Sebab melalui acara ini, Kemendagri mengundang Gubernur, Kapolda, Pangdam dan seluruh jajaran Forkopimda dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

Baca Juga:Seniman Djaduk Ferianto Meninggal DuniaHujan Angin Kencang, Sejumlah Fasilitas Pemprov Banten Rusak Parah

Jadi hari ini, di semua provinsi di Indonesia, tidak ada Gubernurnya, tidak ada Kapoldanya, tidak ada Pangdamnya, tidak ada jajaran Forkopimdanya.

Semua dikumpulkan di Sentul.

Lalu apa yang terjadi?

Tepat jam 08.45 pagi hari ini, Rabu 12 November 2019, meledak bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan.

Jangankan teroris.

Saya sebagai wartawan pun, sudah langsung “tak enak hati” ketika membaca informasi bahwa Kemendagri akan mengumpulkan semua jajaran Forkopimda seluruh Indonesia untuk wajib datang ke Jakarta, tepatnya ke Sentul.

Sebab acara Rakornas di Sentul ini, sudah diberitakan di media-media nasional, termasuk diberitakan di medsos, sejak lima hari lalu.

Tentang bom bunuh diri tadi pagi, Badan Intelijen Negara (BIN), lalu yang paling utama adalah Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Baintelkam Polri/BIK), sama-sama tumpul dan gagal melaksanakan tugas penting mereka melakukan deteksi dan cegah dini.

BIN berulang kali gagal dan tak mampu mendeteksi serangan-serangan teroris sejak peristiwa Bom Kampung Melayu, Penyanderaan Mako Brimob Kelapa Dua, serangan bom di sejumlah gereja di Surabaya dan serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya setahun yang lalu.

Termasuk serangan teroris lewat penikaman kepada Menko Polhukkam Wiranto bulan lalu.

Baca Juga:Detik-Detik Diduga Bom Bunuh Diri Berjaket Ojol di Polrestabes MedanVIDEO: Kecelakaan di Tol Cipularang Km 97, Bus BEST Sidareja Vs Truk Trailer Semen

Secara khusus, perlu diingat kembali tentang peristiwa peledakan bom bunuh diri di gerbang masuk atau pos penjagaan Mapolrestabes Surabaya pada bulan Mei 2018 silam.

Polda Sumut dan Polrestabes Medan, tak belajar dari pengalaman tentang pentingnya kewaspadaan tinggi mengantisipasi serangan teroris seperti yang terjadi Markas Polrestabes Surabaya pada bulan Mei 2018.

0 Komentar