Saat Ramai Aksi Tolak UU Ciptaker, Inilah Aktivitas Jokowi di Kalimantan Tengah

Saat Ramai Aksi Tolak UU Ciptaker, Inilah Aktivitas Jokowi di Kalimantan Tengah
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)
0 Komentar

JAKARTA-Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan baru di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (8/10) kemarin bersamaan aksi demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja yang berlangsung di beberapa daerah.

Dalam kunjungannya, Presiden meninjau pengembangan lumbung pangan yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, setelah dalam kunjungan serupa pada Juli lalu Kepala Negara meninjau pengembangan di Kabupaten Kapuas.

Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

“Hari ini saya kembali lagi ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya sekarang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Kita ingin memastikan dimulainya pengembangan food estate,” ujar Presiden dalam pernyataannya selepas peninjauan.

Baca Juga:BNPB Ingatkan Selatan Bali Berpotensi Gempa Magnitudo 8,8Sebar Berita Bohong Soal Omnibus Law,Pemilik Akun @videlyaeyang Terancam 10 Tahun

Lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau, pada tahun 2020 ini, ditargetkan agar dapat dikembangkan seluas 10.000 hektare lahan. Sementara untuk yang berada di Kabupaten Kapuas, 20.000 hektare lahan disiapkan untuk pengembangan hingga akhir tahun ini.

Di Belanti Siam, Pulang Pisau, Presiden yang tampak didampingi oleh di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya menyaksikan pengolahan lahan rawa dengan menggunakan traktor apung khusus untuk kemudian berlanjut pada penanaman padi menggunakan mesin penanam padi otomatis atau rice transplanter hingga pemupukan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi nirawak atau drone.

“Tadi misalnya pemupukan, kita memakai drone. Kemudian untuk membajak sawah memakai traktor apung, ini traktor khusus. Saya tanya satu hari bisa berapa hektare? Operator mengatakan bisa dua hektare. Ini kecepatan (yang diperlukan) karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi dan alat-alat modern,” tuturnya.

Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

Selain itu, Kepala Negara juga menyerahkan Banpres Produktif Usaha Mikro di Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 30 pelaku usaha kategori tersebut hadir dalam acara penyerahan yang digelar di Gedung Pertemuan Umum Handep Hapakat, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Kamis (8/10).

Bantuan hibah sejumlah Rp2,4 juta diberikan sebagai tambahan modal agar mereka dapat segera bangkit dari dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi Covid-19.

0 Komentar