Bakamla Usir Kapal Pengawas Berbendera Vietnam, Kiem Ngu 215 di Perairan Natuna

Bakamla (dok. Twitter @HumasBakamlaRI)
Bakamla (dok. Twitter @HumasBakamlaRI)
0 Komentar

JAKARTA-Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil mengusir kapal pengawas perikanan berbendera Vietnam, Kiem Ngu 215, di perairan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Diketahui kapal tersebut sudah berada di wilayah perairan Indonesia sejak beberapa hari lalu.

Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita, menuturkan bahwa kapal tersebut berhasil ditangani ketika Bakamla sedang menggelar Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri ‘Trisula-I/21’

“Kejadian tersebut berlangsung pada saat KN Tanjung Datu-301, yang dikomandani oleh Kolonel Bakamla Arif Rahman sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut,” kata Wisnu dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 17 Januari.

Baca Juga:Aktivitas Merapi dan Semeru Meningkat Bersamaan, Indonesia dalam Lingkaran Ring of FirePrioritas Penerima Vaksin Corona, Begini Tata Cara Daftar Vaksinasi COVID-19 Tenaga Kesehatan via WhatsApp

Wisnu menjelaskan, keberadaan kapal Vietnam di Laut Natuna itu baru terdeteksi pada Jumat sore. Menurutnya, kapal pengawas Vietnam itu sudah berada di sekitar garis batas landas kontinen Indonesia. 

Tim Bakamla kemudian bergerak menggunakan KN Tanjung Datu-301 dari Pulau Laut menuju lokasi kapal asing yang berada di perairan Natuna tersebut. Pemeriksaan dilakukan terkait informasi keberadaan kapal asing tersebut.

“Pukul 14.30 WIB KN Tanjung Datu-301 melalui peralatan AIS berhasil mendeteksi keberadaan kapal pengawas perikanan Vietnam dengan nama lambung Kapal Kiem Ngu 215, yang berada kurang-lebih 2,5 nm di selatan garis batas landas kontinen,” jelasnya.

Setelah berhasil mendeteksi kapal asing, personel Bakamla yang berada di kapal KN Tanjung Datu-301 akhirnya berkomunikasi dengan awak kapal asing melalui kontak radio. Diketahui, kapal asing ini berhenti di laut Natuna karena adanya kerusakan mesin.

“Kemudian, dengan alasan kerusakan mesin Kiem Ngu 215 meminta waktu 30 menit untuk mempercepat perbaikan mesin, selanjutnya akan bergerak ke utara keluar dari perairan Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, kata Wisnu, tim di lapangan juga mencegah terjadinya perselisihan dan menjaga tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam. Dia menuturkan, Komandan kapal Bakamla RI itu terus berkoordinasi melalui kontak radio hingga kapal Vietnam tersebut berhasil diperbaiki.

“Pukul 15.30 WIB kapal Kiem Ngu 215 start mesin dan mulai bergerak menuju utara dengan dibayangi KN Tanjung Datu-301 hingga 3 Nm di utara garis batas landas kontinen,” pungkasnya.

Baca Juga:Begini Mekanisme Jika Masyarakat Temukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Usai Vaksinasi Covid-19Kenali, Ini Bedanya Kehilangan Indra Penciuman Gejala Covid-19 dan Pilek

Dalam melakukan upaya penjagaan perairan Indonesia itu, kapal Bakamla dibantu oleh KRI Usman Harun yang juga memantau pergerakan di sekitar lokasi. (*)

0 Komentar