Bukan Dari Gunung, Bukan Suara Supersonik, Dentuman Dikaitin Dajjal

Bukan Dari Gunung, Bukan Suara Supersonik, Dentuman Dikaitin Dajjal
0 Komentar

JAKARTA-Dini hari kemarin, muncul suara misterius selama beberapa kali. Di saat yang sama, Gunung Anak Krakatau meletus. Namun suara itu dipastikan bukan dari gunung. Masyarakat akhirnya berspekulasi soal sumber suara tersebut. Ada yang bilang suara supersonik hingga mengaitkan dentuman dengan kemunculan dajjal. Haduh, aya-aya wae. 

Suara dentuman ini jadi topik utama yang dibahas netizen di Twitter. Unggahan video-video berisi suara dentuman itu, menghiasi linimasa. Tak hanya di Jakarta, sejumlah warganet di Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor, juga mengaku mendengarnya. Suara dentuman itu terdengar seperti dari tempat yang jauh. Seperti dari langit. 

Banyak warganet yang mengaitkannya dengan Gunung Anak Krakatau yang meletus pada saat yang sama. Namun, BMKG dan PVMBG kompak membantahnya.

Baca Juga:RI-Tiongkok Luncurkan Prangko Peringatan 70 Tahun Hubungan DiplomatikPengumuman Karantina Mendadak, Rakyat Panik, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu Undur Diri

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyebut, memang ada gempa tektonik saat Gunung Anak Krakatau meletus, tepatnya pukul pukul 22.59 WIB dengan magnitudo 2,4. 

Episenter gempa itu terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada kedalaman 13 kilometer. “Tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat,” tutur Rahmat. 

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan, mengatakan, letupan dari gunung api yang berada di kawasan Selat Sunda itu hanya terjadi dalam skala kecil. Erupsi Gunung Anak Krakatau katanya, juga bukan merupakan letupan eksplosif. Melainkan hanya semburan yang terjadi hingga berkisar 500 meter. “Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja,” ujarnya. 

Hendra menyatakan, mungkin saja dentuman itu terjadi karena hujan petir. “Kalau bicara mungkin, ya bisa saja, walaupun semuanya itu berawal dari kompleksitas permasalahan perambatan gelombang suara,” beber Hendra.

Ahli Vulkanologi, Surono, punya pendapat berbeda. Menurut dia, kemungkinan suara itu dari letusan Gunung Anak Krakatau. “Saya masih mempercayai dari Anak Krakatau. Sumber lain apa coba?” ujar dia dalam video yang diunggah di channel youtube Andromeda Mercury. 

Mbah Rono, saapan akrabnya menyatakan, saat kondisi sepi sekali akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa saja suara yang tidak biasa terdengar menjadi terdengar. “Bisa saja seperti itu. Kecepatan suara bergantung pada kerapatan udara, tekanan udara di satu tempat,” imbuhnya. 

0 Komentar