Ditemukan Posisi Anjungan, Haluan dan Buritan KRI Nanggala 402

Ditemukan Posisi Anjungan, Haluan dan Buritan KRI Nanggala 402
Kecelakaan KRI Nanggala 402. (Foto: AP/Indonesian Navy)
0 Komentar

BERITA-Pangkoarmada II TNI AL, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menyampaikan hasil terkini terkait evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala-402. Dikatakannya, TNI AL dibantu Kapal MV Swift Rescue milik Republic of Singapore Navy (RSN) telah menemukan beberapa bagian dari kapal selam tersebut.

Adapun yang ditemukan yakni anjungan (bow section), haluan (sail section), serta buritan (stern section).

Baca: Penampakan Kawah Misterius Diduga Lokasi Badan Tekan KRI Nanggala Terkubur

Baca Juga:Kawah di Kedalaman 839 Meter Diameter 38 Meter Diduga Tempat Jasad 53 Awak KRI Nanggala 402Penampakan Kawah Misterius Diduga Lokasi Badan Tekan KRI Nanggala Terkubur

“Data dari KRI Rigel diteruskan oleh Mv Swift Rescue dari Singapura untuk memastikan dimana posisi yang sebenarnya. Selanjutnya, setelah dilaksanakan identifikasi lebih lanjut maka, bagian-bagian dari KRI nanggala telah ditemukan, dimana posisi bow section, atau haluan, dimana posisi dari sail section atau anjungan, dan dimana posisi dari stern section atau buritan,” ujar Iwan dalam keterangan persnya, Selasa (18/5/2021).

Bagian anjungan, kata Iwan juga telah berupaya diangkat oleh salah satu kapal milik Tiongkok, Scientific Salvage Tan Suo 2 Akan tetapi, dikarenakan bobot yang teramat berat, upaya masih belum bisa membuahkan hasil.

“Sudah beberapa kali mencoba melakukan pengangkatan anjungan. Mereka memperkirakan beratnya itu 18 ton, bayangkan 18 ton,” ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan Iwan, Kapal Tan Suo juga telah berhasil mengangkat bagian sekoci darurat milik KRI Nanggala-402. Sayangnya, bagian besar lainnya belum bisa diangkat ke permukaan.

Sebagaimana diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak saat sedang melakukan operasi penggenangan peluncur torpedo di perairan utara Bali pada Rabu pagi sekitar pukul 04.25 WITA.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan kapal selam tersebut tenggelam di kedalaman 838 Meter, dan 53 awaknya gugur. (*)

0 Komentar