Dosen ITB Teliti Efek Microgravity terhadap Pematangan Buah Pisang

Dosen ITB Teliti Efek Microgravity terhadap Pematangan Buah Pisang
Prototipe clinostat 3D. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
0 Komentar

BANDUNG-Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya jika pisang dikirim ke luar angkasa? Apakah pisang tersebut akan mengalami proses pematangan lebih cepat, atau justru lebih lambat karena kondisi luar angkasa yang minim oksigen dan lebih banyak karbon dioksida?

Rasa penasaran tersebut, mendorong dosen di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB Dr. Fenny M. Dwivany melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh simulasi microgravity menggunakan alat clinostat 3D pada proses pematangan pisang Cavendish (musa acuminata AAA group). Bekerja sama dengan LAPAN dan JAXA Jepang, dalam penelitiannya ia mengamati perubahan fisik, fisiologis serta analisis ekspresi gen. 

Dr. Fenny M. Dwivany saat menjadi pembicara dalam Studium Generale KU-4078 di Aula Barat ITB, Rabu, 11 September 2019. Pada kuliah umum tersebut ia mengenalkan hasil penelitian prototipe clinostat 3D. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)

Baca Juga:Rektor IPB: Abdul Basith Dosen yang Baik dan Aktif Jadi MotivatorFakta Mengejutkan Pulau Zannone, Surga Seks Tersembunyi bagi Kaum Bangsawan

“Penelitian ini awalnya betujuan untuk preliminary study space biology experiments atau untuk mempelajari efek simulasi microgravity terhadap pematangan buah. Selain untuk mendalami pemahaman tentang pematangan dan pembusukan buah dari percobaan ini juga dapat diterapkan untuk menciptakan teknologi pascapanen yang lebih baik,” kata Dr. Fenny saat Prototipe clinostat 3D ini merupakan hasil kerjasama penelitian dengan fisika ITB, dan pertama di Indonesia.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan sebelumnya, efek dari microgravity akan mempengaruhi proses pertukaran udara sehingga komposisi dari CO2 dan O2 tidak seimbang pada permukaan sekitar tanaman maupun buah.

“Hipotesis kita di luar angkasa memang pematangan buah lebih lambat karena kadar oksigen rendah. Selain itu pengaruh microgravity sendiri diduga memberikan efek akumulasi (penumpukan) gas di sekitar objek yang mana pada penelitian ini adalah pisang,” ujarnya.

Perubahaan komposisi ini bisa menyebabkan proses metabolisme pada tanaman berubah, contoh yang mengalami perubahan adalah proses biosintesis (pembuatan molekul dalam sel) etilen yang merupakan zat yang berperan dalam proses pematangan buah.

“Pada penelitian ini pisang ditempatkan pada empat kondisi yang berbeda yaitu di dalam wadah tertutup, wadah terbuka, clinostat tertutup dan clinostat terbuka.”

0 Komentar