Inilah Laporan Badan Geologi Soal Gerakan Tanah Cimanggung, Sumedang

Inilah Laporan Badan Geologi Soal Gerakan Tanah Cimanggung, Sumedang
Mahkota longsoran yang berada di pemukiman bagian atas dan masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan. Saran untuk darinase (dilingkari) dialihkan menjauhi mahkota longsoran
0 Komentar

Wilayah terdampak gerakan tanah di Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang

Lokasi gerakan tanah di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sebelum kejadian yang diambil dari Foto Citra Satelit Google Earth pada tanggal 26 Juli 2020 (atas) dan lokasi gerakan tanah setelah kejadian yang diambil menggunakan Drone PVMBG – Badan Geologi pada tanggal 10 Januari 2021 (bawah).

4. Kondisi daerah bencana :

  • Morfologi, Secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang yang berada pada ketinggian antara 735 sampai dengan 778 meter di atas permukaan laut. Dengan sudut kelerengan berkisar antara 35° – 40° , daerah bencana  merupakan daerah perbukitan curam  yang membentuk morfologi tapal kuda  yang  berbentuk U atau V (Gambar 3)
  • Geologi, Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa (P.H. Silitonga., P3G, 1973), daerah bencana tersusun oleh Hasil Gunungapi Muda Tak Teruraikan (Qyu) berupa pasir tufaan, lapilli, breksi, lava dan aglomerat. Pengamatan lapangan menunjukkan tubuh morfologi bukit di Desa Cihanjuang didominasi oleh batuan lava dengan tanah pelapukannya berwarna orange – coklat  dengan ketebalan pelapukan rata  rata  1,5 -2  meter dan menebal di alur lembah dan bercampur dengan material longsoran lokal maupun tanah urugan. Setempat ditemukan longsoran vulkanik yang terpilah buruk berupa  fragmen lava dengan material tanah.  Dijumpai juga pada lereng bawah lapisan aluvium yang berada diatas perlapukan lava. Karakteristik fisik batuan yang mengontrol kejadian gerakan tanah menunjukan perlapisan tanah pelapukan yang gembur dan di bawahnya merupakan unit satuan  dari pelapukan dari tubuh lava yang bersifat  lebih masif  dan  kedap air. (Gambar 2)
  • Tata Guna Lahan, Pemanfaaan kawasan bencana terbagi pada tubuh lereng atas merupakan lahan pemukiman; lereng tengah merupakan wilayah permukiman dan  kebun campuran. Pada lereng bagian bawah yang relatif landai merupakan lahan jalur jalan utama dan permukiman.
  • Keairan : Wilayah lokasi bencana berbentuk tapal kuda dengan sifat tanah pelapukan tebal bersifat gembur merupakan wilayah tangkapan air lokal dan alur air. Drainase air dari wilayah pemukiman di lereng bagian atas sebagian mengalir kearah alur air tebing longsor. Informasi BMKG, menunjukan intensitas curah hujan 100mm pada saat kejadian gerakan tanah di Desa Cihanjuang dan sekitarnya.
  • Potensi terjadinya Gerakan Tanah, Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadi Gerakan Tanah di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Bulan Januari 2021 (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM), Kecamatan Cimanggung termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah – Tinggi. Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
0 Komentar