Komisi 3 DPRD Tampung Keluhan Warga Lereng Ciremai

Komisi 3 DPRD Tampung Keluhan Warga Lereng Ciremai
MAU MENDENGAR: Jajaran Komisi 3 DPRD menampung berbagai keluhan yang disampaikan beberapa kades daerah lereng Ciremai di Aula Desa Setianegara Kecamatan Cilimus, kemarin (12/2). FOTO: MUMUH MUHYIDDIN/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Jajaran Komisi 3
DPRD Kuningan menyambangi Desa Setianegara Kecamatan Cilimus, dalam rangka
menampung berbagai keluhan warga lereng Ciremai, Rabu (12/2).

Hadir dalam pertemuan itu, para kepala desa yang
wilayahnya berada di lereng Ciremai bagian utara, yakni Desa Sayana Kecamatan
Jalaksana, Desa Setianegara Kecamatan Cilimus, Desa Pajambon Kecamatan
Kramatmulya, Desa Sukamukti Kecamatan Jalaksana, Desa/Kecamatan Pasawahan, dan
Desa Seda Kecamatan Mandirancan. Tak ketinggalan hadir dari Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kuningan.

Kunjungan Dalam Daerah (KDD) Komisi 3 DPRD ini dipimpin
langsung ketuanya, Dede Sudrajat. Ia didampingi sejumlah anggota Komisi 3, di antaranya
Drs H Toto Hartono, Drs H Momon Suherman, serta beberapa anggota lainnya.
Tampak pula sejumlah camat yang ikut mendampingi para kepala desa tersebut.

Baca Juga:Jabar Berkomitmen Realisasikan 5 Program Prioritas Pembangunan di 2021 bagi Seluruh DaerahKecam Aksi Kekerasan, Disdik Jabar Dorong Penguatan Mental Mengajar yang Baik

Berbagai keluhan disampaikan warga dan kepala desa, salah
satunya terkait banyaknya hama babi dan kera yang mengganggu keberlangsungan
pertanian di wilayah sekitar kaki Gunung Ciremai. Akibatnya, tak jarang saat
warga hendak memanen tanaman, harus beradu cepat dengan rongrongan kera dan
juga babi hutan.

Kepada Radar Kuningan usai kunjungan,
Ketua Komisi 3 DPRD Dede Sudrajat menyampaikan, jajaran komisi yang dipimpinnya
itu datang ke Balai Desa Setianegara Kecamatan Cilimus untuk berdialog dengan
sejumlah kades lereng Ciremai.

“Kami datang ke Desa Setianegara dalam rangka KDD Komisi
3 untuk menjalankan fungsi pengawasan. Kami datang untuk menyerap aspirasi
masyarakat yang berada di kaki Gunung Ciremai. Mereka menyampaikan kepada kami
banyak keluhan tentang banyaknya hama babi dan monyet, sehingga secara materi
masyarakat di sana merasa dirugikan,” tutur Dede.

Seraya menceritakan kembali keluhan para kades, Dede
menyebut dahulu di kawasan lereng Ciremai dalam satu hari musim panen bisa
memanen sampai 6 mobil kol bak. Namun saat ini hal itu tidak ada, karena harus
adu cepat dengan monyet dan babi.

“Dulu katanya ada yang ngirim monyet berbox-box mobil.
Dikirain dari instansi terkait yang mengirim, ternyata pas ditanyakan bukan
katanya. Inilah permasalahan-permasalahan yang harus kita tampung. Sebagai
anggota dewan, kita wajib menyerap aspirasi atau keluhan dari warga seperti

0 Komentar