Masya Allah, Dosa Diampuni Meski Sedang Tidur

Masya Allah, Dosa Diampuni Meski Sedang Tidur
Ilustrasi
0 Komentar

BERITA-Meski kita tengah tertidur lelap tengah malam, ternyata dosa kita diampuni oleh Allah. Sayyidina Abu Darda’ memohon sepanjang malam agar diperindah akhlaknya.

Disadur dari nu online, dalam kitab al-Adab al-Mufrad, Imam al-Bukhari (w. 256 H) memasukkan sebuah riwayat tentang Sayyidina Abu Darda radliyallahu ‘anhu yang berdoa sepanjang malam agar dibaguskan akhlaknya. Berikut riwayatnya:

Abdullah bin Muhammad bercerita, ia berkata: Abu ‘Amir bercerita, ia berkata: Abdul Jalil bin ‘Athiyyah menceritakan dari Syahr, dari Ummu ad-Darda’, ia berkata:

Baca Juga:Setelah Wahyu Diturunkan, Malaikat Jibril Tak Memiliki Pekerjaan?Uji Coba, Facebook Cegah Konten Eksploitasi Anak: Alat Kelamin Anak Digigit Binatang Bisa ‘Ditilang’

“(Di satu waktu) Abu ad-Darda pernah menjalankan shalat malam lalu menangis dan berdoa: “Ya Allah, Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka perbaguslah akhlakku,” (ia melakukannya) hingga pagi. Aku berkata: “Wahai Abu ad-Darda, (kenapa) doa yang (kau panjatkan) sepanjang malam hanya (tentang) kebagusan akhlak?”

Ia menjawab: “Wahai Ummu ad-Darda, sesungguhnya seorang Muslim yang berakhlak bagus maka kebagusan akhlaknya memasukannya ke surga, dan (jika) berakhlak buruk maka keburukan akhlaknya memasukkannya ke neraka. Seorang hamba yang Muslim akan diampuni meski ia (sedang) tidur.”

Kemudian aku bekata (kepada Abu ad-Darda’): “Bagaimana (bisa) ia diampuni padahal ia (sedang) tidur?” Abu ad-Darda’ menjawab: “Saudaranya terbangun pada malam hari, melakukan (shalat) tahajjud, kemudian berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka Allah mengabulkannya, lalu dia pun mendoakan saudaranya, (dan) Allah mengabulkannya juga.” (Imam Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Dar al-Hadits, 2005, h. 77-78)

Sayyidina Abu Darda (wafat sekitar 31-39 H) adalah sahabat nabi yang faqih, hafal al-Qur’an dan periwayat banyak hadits. Ia berasal dari kaum Anshar, dari Bani Ka’b bin Khazraj. Banyak yang meriwayatkan hadits darinya, sebut saja seperti Anas bin Malik, Abu Umamah al-Bahili, Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, Ummu Darda’ (istrinya), Sa’id bin Musayyab, dan lain sebagainya. Imam al-Dzahabi menyebutnya sebagai, “hakîm hadzihil ummah, wa sayyidul qurrâ’ bi dimasyq” (hakimnya umat ini dan gurunya para pembaca/pengkaji Al-Qur’an di Dimasyq) (Imam al-Dzahabi, Siyar A’lâm al-Nubalâ’, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2001, juz 2, h. 336-337)

0 Komentar