Papua Daerah Curah Hujan Tertinggi di Bumi

Beberapa truk beroperasi di tambang tembaga dan emas terbuka milik PT Freeport di Grasberg dekat Timika, wilayah timur Papua, Indonesia pada tanggal 19 September 2015. (Foto: Reuters/Antara Foto/Muhammad Adimaja)
0 Komentar

JAKARTA-Selama lima tahun terakhir, alat pengukur hujan yang dikelola oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan perusahaan pertambangan Freeport Indonesia di Mile 50, telah mencatat rata-rata 12.143 milimeter ( mm) hujan.

Angka rata-rata hujan di Mile 50 itu mengungguli rata-rata hujan di Cherrapungi, kota di Bukit Khasi Timur yang terpencil di timur laut India. Cherrapungi sebelumnya berada di posisi teratas, menurut data World Meteorological Organization (WMO).

Mile 50 sebenarnya dikenal di peta Freeport sebagai Tanaga Panamen, yang menurut catatan situs web perusahaan juga merupakan satu-satunya toilet umum pada rute yang menghubungkan kota dataran rendah Timika dengan kota pertambangan Tembagapura milik Freeport.

Baca Juga:Mirip Presiden China Xi Jinping, Penyanyi Opera Liu Keqing DisensorBegini Ilustrasi Uang Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1

Mile 50 juga merupakan titik di mana jalan mulai mendaki 2.000 meter ke gunung berapi tua yang dikenal sebagai Grasberg, salah satu tambang tembaga dan emas yang paling melimpah (dan paling kontroversial) di dunia.

Di daerah itu, hujan turun rata-rata 329 hari setahun. Curah hujan tahunan tertinggi yang tercatat di sekitar Tembagapura adalah 15.457,3 mm pada 1999, sedangkan angka bulanan tertinggi adalah 2.055,4 mm pada Agustus 2017.

Hampir setiap sore, kabut tebal turun di atas pegunungan, menghentikan semua penerbangan helikopter ke kota. Kondisi itu memaksa staf tambang dari dataran rendah untuk menempuh perjalanan tiga jam melintasi jalan kerikil sempit, yang sering menjadi sasaran serangan pemberontak dengan senapan sniper.

Ahli lingkungan Freeport, Gesang Setyado, mengatakan lereng gunung yang tinggi dan terjal menciptakan fenomena yang dikenal sebagai “efek orografis”, di mana awan hujan yang bergerak dari laut dan melintasi dataran pantai tiba-tiba terdorong ke atas.

Sebelumnya, Papua tidak pernah masuk dalam daftar 10 tempat terbasah di dunia, meskipun pada 2014 portal data IndexMundi menempatkan Indonesia di tempat kesembilan di antara 186 negara dengan curah hujan tahunan tertinggi.

Bahkan situs web Wall Street 24/7, yang mengandalkan data dari Global Historical Climatology Network, tidak memasukkan Papua di antara 50 tempat paling banyak hujan di dunia.

Dipisahkan oleh 15 kilometer di dataran tinggi di negara bagian Meghalaya India, Cherrapunji dan pemukiman kecil Mawsynram selalu dianggap sebagai tempat terbasah di dunia. Daerah tersebut secara rutin mencatat lebih dari 460 inci setahun.

0 Komentar