Riset Terbaru Asal-usul COVID-19: Virus SARS-CoV-2 Dua Bulan Sebelum Kasus di Wuhan

Riset Terbaru Asal-usul COVID-19: Virus SARS-CoV-2 Dua Bulan Sebelum Kasus di Wuhan
Pemandangan dari udara menunjukkan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan di Hubei, China, pada 17 April 2020. (Foto: AFP)
0 Komentar

BERITA-Virus penyebab Covid-19 bisa saja mulai menyebar di China pada awal Oktober 2019, dua bulan sebelum kasus pertama diidentifikasi di pusat kota Wuhan, sebut sebuah penelitian terbaru pada Jumat, (25/6/2021).

Dilansir dari ANTARA, para peneliti dari Universitas Kent, Inggris, menggunakan metode ilmu konservasi untuk memperkirakan bahwa SARS-CoV-2 pertama kali muncul dari awal Oktober hingga pertengahan November 2019. Penelitian mereka dipublikasika dalam jurnal PLOS Pathogens.

Tanggal kemunculan virus yang paling mungkin adalah 17 November 2019, dan mungkin sudah menyebar secara global pada Januari 2020, para peneliti memperkirakan.

Baca Juga:Penerbangan Indonesia Dilarang Masuk Hong Kong, Ada Apa?Aksi Oknum Polisi Briptu Nikmal Perkosa Gadis ABG di Mapolsek, Polri Minta Maaf

Kasus COVID-19 pertama China terjadi pada Desember 2019 dan dikaitkan dengan pasar makanan hasil laut Huanan di Wuhan.

Namun, beberapa kasus awal tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan Huanan, menyiratkan bahwa SARS-CoV-2 sudah beredar sebelum mencapai pasar.

Sebuah studi bersama yang diterbitkan oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia pada akhir Maret mengakui mungkin ada infeksi sporadis pada manusia sebelum wabah Wuhan.

Dalam sebuah makalah yang dirilis dalam bentuk pracetak pekan ini, Jesse Bloom dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle memulihkan data pengurutan yang dihapus dari kasus awal COVID-19 di Tiongkok.

Data menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari pasar Huanan “tidak mewakili” SARS-CoV-2 secara keseluruhan, dan merupakan varian kuno yang beredar sebelumnya, yang menyebar ke bagian lain China.

National Institute of Health (NIH) AS mengonfirmasi kepada Reuters bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini telah diserahkan ke Sequence Read Archive (SRA) pada Maret 2020 dan kemudian dihapus atas permintaan penyelidik Tiongkok, yang mengatakan akan diperbarui.

Kritikus mengatakan penghapusan itu adalah bukti lebih lanjut bahwa China berusaha menutupi asal-usul COVID-19.

Baca Juga:Muncul Klaster Baru Covid-19 Ziarah Walisongo dan Pondok Pesantren di BanyuwangiAksi Koboi Bermobil Fortuner di Kompleks Polri, 2 Selongsong Berkaliber 9 Mm Ditemukan

“Mengapa para ilmuwan meminta basis data internasional untuk menghapus data penting yang memberi tahu kita tentang bagaimana COVID-19 dimulai di Wuhan?” kata Alina Chan, seorang peneliti di Harvard’s Broad Institute, di Twitter.

Studi lain oleh para ilmuwan Australia, yang diterbitkan pada hari Kamis di jurnal Scientific Reports, menggunakan data genom untuk menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 mengikat reseptor manusia jauh lebih mudah daripada spesies lain, menunjukkan bahwa virus itu sudah beradaptasi dengan manusia ketika pertama kali muncul.

0 Komentar