Setelah Wahyu Diturunkan, Malaikat Jibril Tak Memiliki Pekerjaan?

Setelah Wahyu Diturunkan, Malaikat Jibril Tak Memiliki Pekerjaan?
Ilustrasi
0 Komentar

BERITA-Malaikat Jibril merupakan malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada Rasulullah SAW. Namun saat seluruh wahyu telah diturunkan, apakah malaikat Jibril tak memiliki pekerjaan?

Disadur dari nu online, dalam Kitab Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik yang ditulis oleh Jalaluddin As-Suyuthi terdapat pembahasan mengenai empat panglima malaikat yang mengelola urusan dunia. Dalam hal ini ia menghadirkan pelbagai macam riwayat, salah satunya adalah riwayat Ibnu Abi Hatim, Abus Syekh, dan Al-Baihaqi dari Ibnu Sabith.

Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa ada empat malaikat diberi tugas untuk mengelola dunia. Dari empat malaikat tersebut adalah Jibril yang salah satu tugasnya adalah mengurusi angin, Mikail mengurusi urusan hujan dan tumbuh-tumbuhan, dan Izrail diberi tugas mencabut nyawa. Sedang Israfil diberi tugas untuk menyampaikan perintah kepada mereka.

Baca Juga:Uji Coba, Facebook Cegah Konten Eksploitasi Anak: Alat Kelamin Anak Digigit Binatang Bisa ‘Ditilang’Hai Facebooker, Beredar ‘Pemblokiran Facebook’, Awas Jebakan Pencurian Kata Sandi

“Empat panglima malaikat yang mengurusi urusan dunia. Ibnu Abi Hatin dan Abus Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-‘Uzhmah dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Ibnu Sabith ia berkata, ‘Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat Maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka,” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 16).

Tugas lain yang diemban Jibril adalah memenuhi hajat atau kebutuhan manusia. Dalam sebuah riwayat Al-Baihaqi dari Tsabit dikatakan bahwa Allah mendelegasikan Jibril untuk mengurusi hajat manusia.

Apabila orang mukmin berdoa, Allah menahan Jibril sejenak untuk mengabulkan doanya. Hal ini terjadi karenak Allah senang mendengarkan lantunan doa orang Mukmin. Lainnya halnya apabila yang berdoa adalah orang kafir, maka Allah langsung mengintruksikan kepada Jibril untuk segara memenuhinya. Hal ini karena Allah tidak menyukai mendengar lantunan doanya.

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata, ‘Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS, ‘Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.’ Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, ‘Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya,’’” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cetakan pertama, 1985 M/1405 H, halaman 24). (*)

0 Komentar