JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemperin) memberikan pelatihan teknik pengelasan komponen sepeda kepada industri kecil menengah (IKM) alat angkut.
Pelatihan ini digelar dalam rangka mendukung produksi komponen sepeda sebagai substitusi kebutuhan impor sekaligus menangkap peluang dari tren penjualan sepeda yang kian meningkat.
“Pertengahan tahun 2020, penjualan sepeda mengalami peningkatan hingga empat kali lipat bila dibandingkan dengan penjualan tahun lalu. Ini merupakan peluang besar bagi IKM kita, termasuk sektor alat angkut untuk bisa ikut berkontribusi,” kata Direktur Jenderal IKM dan Aneka (IKMA) Kemperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Baca Juga:BPS Catat Upah Harian Buruh Tani Naik 0,09%Stop Jadikan HRS Komoditas
Gati menuturkan, pihaknya mendorong IKM alat angkut memproduksi frame sepeda sebagai salah satu komponen utama. Meski demikian, dalam membuat rangka sepeda tersebut, diperlukan teknik pengelasan yang benar untuk menjamin keselamatan pengendaranya.
“Untuk itu, melalui program pembinaan terhadap IKM alat angkut, kami memberikan pendampingan bimbingan teknis tentang pengelasan. Kegiatan ini sudah kami laksanakan bagi IKM alat angkut di Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu,” paparnya.
Adapun teknik pengelasan merupakan teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan yang kontinu.
“Welder atau SDM yang melakukan pengelasan perlu didukung pengetahuan dasar pengelasan dan juga perlu memiliki keterampilan teknis dalam hal penggunaan alat dan mesin las, persiapan mengelas, cara pengelasan, serta pencegahan dan perbaikan kesalahan las agar dapat memberikan hasil pengelasan yang berkualitas,” kata Gati.
Ditjen IKMA, lanjutnya, terus mendorong penguatan daya saing IKM alat angkut melalui peningkatan di sisi kualitas, biaya, maupun pengiriman (QCD).
“Salah satunya melalui bimbingan teknis untuk penguatan kompetensi SDM di sektor IKM,” imbuh Gati.
Gati meyakini program kegiatan ini mampu mendorong peningkatan permintaan produk IKM di Indonesia. Begitu pula dengan fasilitasi mesin dan peralatan, pendampingan tenaga ahli, serta fasilitasi sertifikasi produk maupun kompetensi SDM.
Baca Juga:Kasus Raibnya Dana Nasabah Bank Maybank Winda Earl, Hotman Paris Minta Perhatian Jokowi dan KapolriPonsel Bekas yang Paling Populer Dibeli, Meski Refurbished
“Industri alat angkutan merupakan sektor yang memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional,” sebut Gati.
Hal ini, lanjut Gati, terlihat dari nilai investasi di sektor tersebut yang mencapai Rp8,39 triliun pada tahun 2019 atau masuk dalam lima besar sektor industri dengan nilai investasi terbesar setelah industri makanan, industri logam, serta industri kimia dan farmasi. (rls)