WASHINGTON-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump me-retweet unggahan seorang jurnalis Israel mengenai pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Yossi Melman, wartawan tersebut, menggambarkan pembunuhan Fakhrizadeh sebagai pukul psikologis bagi Iran.Tak hanya sebagai jurnalis, Melman juga adalah ahli di dinas intelijen Israel, Mossad.“Mohsen Fakhrizadeh telah dibunuh di Damavand, timur Teheran menurut laporan di Iran. Dia adalah kepala program militer rahasia Iran dan dicari selama bertahun-tahun oleh Mossad. Kematiannya merupakan pukulan psikologis dan profesional yang besar untuk Iran,” kata Melman dalam cuitannya, dilansir dari Al Arabiya, Sabtu, 28 November 2020.
https://twitter.com/yossi_melman/status/1332320741480665088?s=20
https://twitter.com/yossi_melman/status/1332348138137546764?s=20
Kepala pasukan Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengatakan ‘tangan kriminal’ AS dan Israel terlihat jelas dalam pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran tersebut. “Tangan kriminal Amerika Serikat, rezim Zionis yang jahat, terlihat jelas dalam kejahatan ini,” tegasnya. Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran dibunuh pada hari Jumat dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran. “Dia terluka parah ketika penyerang menargetkan mobilnya sebelum terlibat baku tembak dengan tim keamanannya,” kata Kementerian Pertahanan Iran. Pejabat Iran bersumpah untuk membalaskan dendam ilmuwan yang terbunuh itu dan menyalahkan Israel. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengklaim ada “indikasi serius adanya peran Israel” dalam pembunuhan itu. “Balas dendam dan hukuman berat bagi para pelaku kejahatan ini sedang dalam agenda ,” ucap kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengomentari serangan terhadap ilmuwan nuklir Iran tersebut. (*)