Selebgram Chandrika Chika meminta maaf atas insiden dugaan pengeroyokan yang dilakukan Putra Siregar dan Rico Valentino terhadap korbannya, MNA. Selain tengah berada di tempat kejadian dan Chika juga diduga menjadi penyebab terjadinya insiden tersebut.
Permintaan maaf itu disampaikan Chika kepada Septia Yetri, istri Putra Siregar. Melalui akun Instagram @Septiasiregar17, Septi mengunggah pesan yang disampaikan oleh Chika kepadanya.
“Assalamualaikum ka Septi, Ka sebelumnya Chika minta maaf atas berita yang sudah tersebar kemana-mana atas omongan yang sudah keluar kemana-mana yang bilang Chika dekat sama papi (Putra Siregar). Chika sama sekali enggak ada niatan sampai ada keributan. Chika disitu ngobrol sama teman-teman Chika karena Chika baru baikan sama teman-teman Chika,” tulis Chika saat menghubungi istri Putra Siregar itu.
Baca Juga:Kalah dari Rayo Vallecano, Posisi Barcelona Tambah SulitPolisi Tangkap Pria yang Mengancam akan Patahkan Leher Bobby Nasution
Dalam kesempatan itu, Chika juga membantah mempunyai hubungan yang spesial dengan Putra Siregar.
“Demi Allah, Aku sama sekali gak deket sama papi sama Rico. Kita semua temenan dan emang aku sama anak-anak habis surprise ulang tahun. Dan maafkan omongan di luar kalau aku sama papa ada hubungan. Karena Demi Allah mati kafir ka, Aku gak ada hubungan sama papi dan Rico, dan disana papi hanya memisahkan Rico. Sekali lagi aku minta maaf ya ka kalau seandainya kaka kecewa sama aku,” tambahnya.
Sementara itu, Septi Yetri yang mengunggah percakapan keduanya mengaku sedih lantaran ada pihak yang seakan-akan menunggangi kasus tersebut sehingga membuat suaminya dan Rico Valentino kini harus ditahan polisi.
“Aku sedih bang Putra terus diserang dan seperti ada yang menunggangi. Keterangan Cika sama yang beredar sangat berbeda. Dan saat ini suami saya sedang mendekam dipenjara dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sebagai istri ini yang bisa saya lakukan buat suami,” tulis caption Septi.
“Bang Putra titip pesan untuk selalu ‘Sabar’ dan kita pihak keluarga berusaha selalu tenang, tegar, merendah dan ikut arusnya. Aku tahu, hidup dengan melawan arus memang berat dan menyulitkan , tapi akan jauh lebih berat lagi dikendalikan arus hidup tanpa pendirian,” katanya.