Pemerintah Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan terkait sebaran kasus penyakit hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya (etiologi).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengaku, hingga saat ini belum ada laporan terkait temuan kasus hepatitis akut di Surabaya.
Meski begitu, pihaknya telah menerbitkan surat edaran, meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan upaya dan kesiapsiagaan mewaspadai potensi terjangkitnya penyakit tersebut.
Baca Juga:Tidak Ada Kaitan antara Vaksinasi COVID-19 dengan Terjangkitnya Penyakit Hepatitis Akut pada AnakAwas Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Saluran Pernafasan, Begini Cara Pencegahannya
Kepada setiap rumah sakit, Nanik meminta agar melakukan pengamatan seluruh kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai SOP serta pemeriksaan laboratorium.
“Kemudian, melakukan Hospital Record Review (HRR) dan melaporkan segera jika ada penemuan kasus potensial sesuai indikasi kasus tersebut,” kata Nanik, Jumat (6/5/2022).
Sedangkan bagi setiap Puskesmas, Nanik meminta melakukan penguatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada seluruh masyarakat. Termasuk untuk melakukan upaya pencegahan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal.
“Selain itu, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera mengakses Fasyankes (Puskesmas) apabila mengalami sindrom jaundice,” ujarnya.
Dinkes Surabaya juga meminta setiap Puskesmas agar memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut secara rutin melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), dengan gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
Selain itu, kata Nanik, pihaknya juga meminta seluruh Puskesmas di Surabaya agar melakukan penguatan jejaring kerja surveilans lintas program dan lintas sektor di masing-masing wilayah kerja. “Segera memberikan notifikasi (pelaporan melalui SKDR) apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun penemuan kasus ke Dinkes Kota Surabaya,” kata dia.
Nanik pun menjabarkan sejumlah ciri-ciri anak yang terjangkit hepatitis akut. Mulai dari penurunan kesadaran, Pyrexia (Demam Tinggi), muncul perubahan warna urin (gelap) dan/ atau feses (pucat), Jaundice (terjadinya perubahan warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa anak) dan Pruritis (gatal pada kulit).
Baca Juga:Arus Balik Lebaran 2022: One Way Tol Cikampek Km 54 Jalur Kiri PadatTega, Ada Anak Jebak Ibu Suruh Kirim Narkoba ke Lapas
“Selain itu, ciri lain adalah Arthralgia/ myalgia (Nyeri Sendi atau pegal-pegal). Kemudian mual, muntah, atau nyeri perut. Ciri lain yakni, lesu, dan atau hilang nafsu makan dan diare,” kata dia.