Presiden Joko Widodo memprediksi puncak kasus positif COVID-19 akan terjadi pada pekan depan. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat terbatas khusus membahas antisipasi lonjakan kasus COVID-19 bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan.
“Kita akan evaluasi kebijakan PPKM yang kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada 1.614 kasus dan diprediksi puncak kasusnya ada di Juli ini minggu kedua atau minggu ketiga,” kata Jokowi dikutip dari CNNIndonesia, pada rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/7/2022).
Akibat hal tersebut, Jokowi lantas meminta jajarannya untuk menggencarkan kembali pentingnya protokol kesehatan (prokes). Ia juga meminta untuk mempercepat vaksinasi, termasuk vaksin booster atau dosis ketiga di kota yang memiliki interaksi antar masyarakatnya tinggi.
“Ini penting karena kita tidak mau pengendalian COVID ini bisa mengganggu ekonomi kita,” ujarnya.
“Saya kira ini terus ktia dorong, saya minta Kapolri, Panglima TNI dan Kementerian Kesehatan, BNPB mendorong agar terus vaksinasi booster dilakukan terutama di kota yang memiliki interaksi antar masyarakatnya tinggi,” sambungnya lagi.
Sebelumnya, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini terjadi karena adanya kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes per 2 Juli 2022, kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kini bertambah menjadi 1.179, terdiri dari 1.080 kasus subvarian Omicron BA.5 dan 99 kasus dari subvarian Omicron BA.4.