Kampanye di Krangkeng, Nina Soroti Soal Ini

Nina Agustina
Calon Bupati petahana Indramayu, Nina Agustina saat berkampanye di Desa Kedungwungu, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu, Rabu (16/10/2024).
0 Komentar

INDRAMAYU-Calon Bupati petahana Indramayu, Nina Agustina, dalam kampanye terbarunya menyoroti berbagai capaian dan tantangan yang dihadapi selama masa jabatannya sebagai Bupati Indramayu.

Nina saat berkampanye di Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, menyebutkan bahwa selama 3,5 tahun masa kepemimpinannya, dirinya telah mengevaluasi kinerja pemerintah daerah bersama timnya.

Salah satu hal yang disoroti adalah infrastruktur jalan yang baru terealisasi sekitar 88 persen dari target 100 persen.

Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan

“Situasi ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang memotong alokasi anggaran selama dua tahun. Kita seharusnya sudah mencapai 100 persen, tapi karena Covid-19, anggaran harus dialihkan. Alhamdulillah, masyarakat merespon dengan baik, meskipun masih ada jalan-jalan gang, usaha tani, dan tambak yang terus diperbaiki,”ungkap Nina, Rabu (16/10/2024).

Nina juga menyinggung tentang permasalahan jalan utama seperti Jalan Pantura, yang statusnya masih menjadi PR karena merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi atau pusat. Isu ini, katanya, masih perlu dibahas lebih lanjut.

“Persoalan kesejahteraan guru madrasah, adalah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag). Dulu, bupati sebelumnya memberikan stimulus untuk kesejahteraan mereka, dan saya melanjutkan kebijakan tersebut. Namun, ada beberapa kendala yang perlu dievaluasi. Kami akan duduk bersama dengan Kemenag untuk mencari solusi yang lebih baik,”ucapnya.

Nina mengingatkan tentang jaminan kesehatan melalui Universal Health Coverage (UHC) yang disediakan pemerintah daerah Kabupaten Indramayu.

“BPJS yang disediakan adalah untuk kelas 3, dan bagi masyarakat yang memiliki BPJS mandiri kelas 1 atau 2, perlu dipertimbangkan kembali apakah ingin berpindah ke kelas 3. Kami prioritaskan bagi masyarakat yang belum memiliki BPJS sama sekali. Jika sudah memiliki BPJS mandiri kelas 3 yang aktif, maka tidak perlu berganti yang gratis. Kita juga akan evaluasi kenapa ada yang BPJS mandirinya mandek,” jelasnya.

Melalui kampanye ini, Nina berharap dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih ada, dengan fokus pada perbaikan jalan dan program kesejahteraan sosial. (danu)

0 Komentar