Inilah Cara Operasi Terselubung Mossad Jalankan Misi Pembunuhan

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
0 Komentar

Hamshari dibunuh sebagai bagian dari “Operation Wrath of God”, sebuah aksi internasional jangka panjang untuk membunuh individu yang terlibat dalam pembantaian Olimpiade Munich tahun 1972 di mana 11 anggota tim Olimpiade Israel dibunuh oleh kelompok teroris Palestina, Black September.

April berikutnya, Operasi pembunuhan di Prancis menargetkan Basil al-Kubaisi, anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Dia didekati oleh dua agen Mossad ketika dia meninggalkan Paris “Café de la Paix”. al-Kubaisi sempat teriak “jangan lakukan ini!” dalam bahasa Prancis sebelum agen Mossad membunuhnya dengan pistol kaliber 22 yang menggunakan peredam.

Baca Juga:Donald Trump Retweet Unggahan Pakar Mossad Soal Pembunuhan Mohsen FakhrizadehPusatnya Laut Kidul, Gempa Tektonik Bermanigtudo 4,9 Goyang Sukabumi

Dua bulan kemudian pada malam hari, Mohamed Boudia, anggota Front Populer untuk operasi Pembebasan Palestina yang saat itu berprofesi sebagai penulis drama dan sutradara, tewas akibat bom mobil di Paris.

Pada saat pembunuhannya, Boudia adalah Kepala operasi PFLP di Eropa, dan setelah kematiannya ia digantikan oleh Carlos si Serigala.

Sebuah operasi pembunuhan luar negeri lainnya dilakukan terpisah 1978-1981, dan disebut dengan “Operasi Opera”. Operasi ini dilakukan setelah Mossad memperoleh informasi yang sangat sensitif tentang reaktor nuklir Osirak milik Irak dengan merekrut seorang ilmuwan nuklir Irak di Prancis. Agen Mossad mengebom beberapa perusahaan Prancis yang dicurigai terlibat dalam proyek itu, termasuk penanaman perangkat bom pembakar yang menghancurkan paket pertama struktur inti reaktor ketika menunggu pengiriman ke Irak. Mossad juga mengirim surat ancaman kepada pejabat tinggi dan teknisi yang terlibat dalam proyek.

Selain itu, Yahia al-Mashad, seorang ilmuwan nuklir Mesir yang memimpin proyek nuklir Irak, dibunuh di sebuah kamar hotel di Paris. Rincian persis pembunuhannya belum secara resmi diungkap, tetapi diketahui tengkoraknya retak dan kamarnya dirusak.

Otoritas Prancis sempat memeriksa perempuan pekerja seks Persia, orang yang diduga terlibat dalam kasus ini, tetapi dia tewas ditabrak mobil dua minggu kemudian. Beberapa pihak mengatakan kematiannya bukan semata-mata kecelakaan lalu lintas. (*)

0 Komentar