Pakai Kurikulum Baru Lagi, Kurikulum Merdeka Belajar, Simak Penjelasannya

Pakai Kurikulum Baru Lagi, Kurikulum Merdeka Belajar, Simak Penjelasannya
Nadiem Anwar Makarim luncurkan Kurikulum Merdeka Belajar
0 Komentar

Kemdikbud mengeluarkan produk baru bahan ajar untuk tahun ajaran baru, yaitu Kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum ini merupakan kurikulum baru berdasarkan keputusan dari Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek)
Pendidikan memang hal yang penting di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, terciptalah produk baru kemdikbud, Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum belajar siswa yang konten pembelajarannya lebih beragam. Dengan konten yang beragam diharapkan siswa akan optimal dalam proses belajar.
Pada Kurikulum Merdeka ini, para siswa dan siswi diharapkan memiliki cukup waktu untuk bisa menguatkan kompetensi dan mendalami konsep.
Dilansir dari Kemdikbud, Kurikulum Merdeka ini dikembangkan sebagai kerangka belajar kurikulum yang lebih fleksibel.
Tidak hanya itu, Kurikulum Merdeka juga memfokuskan pada pengembangan karakter, kompetensi peserta didik, dan materi esensial.
Kurikulum Merdeka ini juga sudah mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2022 sampai dengan 2023.
Dilansir kembali dari laman yang sama, berikut karakteristik utama Kurikulum Merdeka.
Pertama, kurikulum ini pembelajarannya berbasis projek yang berfungsi untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Kedua, fokus yang ada di dalam Kurikulum Merdeka ada pada materi esensial. Oleh karena itu, ada cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam kompetensi dasar, yakni numerasi dan literasi.
Ketiga, pada Kurikulum Merdeka ini, terdapat fleksibilitas untuk guru melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan para siswa dan siswi.
Tidak hanya itu, guru juga dapat melakukan penyesuaian muatan lokal dan konteksnya.
Demikian penjelasan dari Kurikulum Merdeka Belajar dari Kemdikbud dengan harapan dapat menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik lagi.

0 Komentar