JAKARTA-Alumni 212 menyatakan diri siap bergabung dengan gerakan mahasiswa dalam aksi besar yang akan dipusatkan di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin lusa (30/9).
Tuntutan aksi 30 September sama dengan aksi-aksi sebelumnya, yaitu menolak peraturan yang tidak sesuai dengan amanat reformasi. Seperti, UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP.
Hari ini Sabtu (28/9), ribuan peserta unjuk rasa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI menggelar aksi damai di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia dari tangan-tangan jahat.
Baca Juga:Menyingkap Wiranto Dan Kasus Referendum TimTim 1999Tas Dilempar Depan Hotel, Isinya…
Demonstrasi yang diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), FPI, dan ormas-ormas Islam lainnya ini menuntut tiga hal. Menolak liberalisme, menolak PKI dan menegakkan kebeneran.
Di sela-sela aksi Senin siang tadi, salah seorang orator dari mobil komando mengatakan, mereka juga menolak adanya pelemahan terhadap demokrasi dan penegakan hukum.
“Jangan sampai hak kita sebagai warga negara dibatasi oleh rezim,” ujar dia.
Sang orator juga mengajak massa yang hadir untuk kembali turun ke jalan pada 30 September nanti bersama gerakan mahasiswa.
Alumni 212 diminta bergabung dengan mahasiswa di depan Gedung DPR pada Senin lusa.
“Siap bergabung dengan mahasiswa?” tanya dia langsung dijawab “siap” secara serentak oleh massa Aksi Mujahid 212.
Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI dari Bundaran HI hingga Patung Kuda digelar dari pagi hingga salat Zuhur. (RMOL)