JAKARTA-Tokoh-tokoh pemuda dan mahasiswa menginginkan Badan Intelijen Negara (BIN) kembali dipimpin oleh sipil sebagaimana pada era Bung Karno saat BIN dipimpin Dr Soebandrio (1959-1965) yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri.
“Sudah saatnya Kepala BIN dari sipil,” ujar Riyanto Ismail, mantan Ketua Umum DPP Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Gorontalo, dalam rilisnya, Kamis (17/10/2019).
“Saya yakin Pak Jokowi sepakat dengan supremasi sipil. Jangan semua lembaga dipimpin oleh figur polisi atau militer,” jelasnya.
Baca Juga:Massa BEM SI Menyemut di sekitar Patung KudaHasil Liga 1: Begini Kunci Kemenangan Semen Padang atas Persija
Selama BIN dipimpin oleh tentara atau polisi, kata Riyanto, Indonesia tetap bergejolak, termasuk Papua. Untuk itu menurutnya kini saatnya sipil memimpin BIN.
Dikatakan Riyanto, pola pikir sipil memiliki perbedaan, sehingga dalam operasi intelijen akan lebih humanis, serta mengedepankan prosperity approach (pendekatan kesejahteraan) daripada security approach(pendekatan keamanan) yang selama ini terbukti gagal.
“Kalau Papua mau beres, salah satu simpulnya adalah Kepala BIN dari sipil,” tegasnya
Salah satu sosok yang menurut Riyanto tepat untuk mengisi posisi Kepala BIN adalah Suhendra Hadikuntono. Diakui Riyanto, Suhendra memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, ahli di bidang intelijen, memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh masyarakat, memahami kultur dibanyak daerah atau provinsi, dan diterima oleh semua kalangan. (*)