JAKARTA-Kabar viral yang menyebutkan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin masuk dalam daftar terorisme dunia membuat geram mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Fahri menilai isu yang viral di sejumlah linimasa media sosial itu tidak lepas dari kritikan tajam yang dilakukan Din Syamsuddin pada pemerintah. Terutama setelah pengumuman menteri, di mana ada menteri yang seolah kompak ingin memberantas radikalisme.
Bagi Din, isu radikalisme cenderung menyudutkan dan menyakiti masyarakat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia.Menurut Fahri, isu Din Syamsuddin terlibat dalam terorisme merupakan isu yang disebarkan oleh mereka-mereka yang sudah sakit dalam berpikir. Sebab, mantan ketua umum PP Muhammadiyah dua periode itu adalah tokoh dunia yang sudah mendapat banyak penghargaan dari banyak negara.
Baca Juga:Membahayakan, DPR: Pemerintah Harus Hati-Hati, Utang Indonesia Tertinggi di AsiaCPNS 2019 Dibuka 11 November, 68 Kementerian/Lembaga Dan 462 Pemda
“Gara-gara Pak Din Syamsudin kritik pemerintah, lalu dia dituduh membiaya teroris. Ini permainan orang sakit. Kalau dia disebut teroris, terus kita gimana?” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (27/10).
https://twitter.com/Fahrihamzah/status/1188317431476805633?s=20
Atas alasan itu, Fahri berharap Menko Polhukam Mahfud MD segera mengakhiri narasi-narasi anti radikalisme yang terus didengungkan sejumlah pihak.
“Inilah tugas berat menteri kita yang baru. Mengakhiri bisnis orang-bisnis yang tidak menghendaki ada persaudaraan dan perdamaian sejati,” tegasnya.
Din Syamsuddin sendiri menanggapi santai berita lama dari media yang seolah disebut berasal dari Yaman. Menurutnya, isu yang viral itu adalah bagian dari permainan elite politik. (*)