CIREBON – Akibat digigit ular berbisa, seorang balita asal Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengalami koma. Hingga kemarin bocah dengan inisial A berusia 4 tahun tersebut masih menjalani perawatan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSD Gunung Jati Cirebon.
Data yang dihimpun Radar Cirebon, peristiwa itu sendiri terjadi pada Jumat malam (7/2). Pertama kali diketahui sang ibu yang tidur di sisi anaknya.
Ketika itu ular ada di balik selimut korban. Akibat gigitan ular berbisa, A sempat dilarikan ke rumah RS Putera Bahagia, kemudian dipindahkan atau dirujuk ke RSD Gunung Jati.
Baca Juga:15 Rumah Terancam Ambles di Desa UjungberungWarga Kertasemaya Ronda Malam di Sekitar Tanggul Sungai Cimanuk
Wadir Bidang Pelayanan RSD Gunung Jati dr Siti Maria mengatakan, pasien saat ini masih dalam kondisi koma. Maria juga tidak bisa memastikan jenis ular berbisa yang menggigit telapak kaki A tersebut. Namun Maria mengatakan, ular yang dimaksud memiliki dua jenis bisa.
“Sampai saat ini anaknya masih koma. Jadi neurotoksiknya ada, hemotoksiknya juga ada. Apakah ular ini bentuknya hybrid, ataukah jenis ular lain,” kata Maria.
Dia mengkhawatirkan ular itu hybrid. Atau persilangan antar sesama ular berbisa yang menghasilkan keturunan dengan jenis bisa yang berbeda.
Untuk menangani korban, RSDGJ mendatangkan ahli bisa ular dari WHO yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr dr Tri Maharani MSi SpEM.
Berbagai upaya tengah dilakukan pihak RSD Gunung Jati. Termasuk perawatan intensif sejak Sabtu (8/2). Tri Maharani juga sempat melihat langsung kediaman A, lokasi di mana ia di gigit.
Berbagai ahli diturunkan untuk menangani korban. Seperti dokter spesialis bisa ular, spesialis bedah dan dokter spesialis anak. (ade)