SUBANG — Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar), bjb dan Agro Jabar, bersinergi menggelar tanam perdana komoditas jahe di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2/20).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah bjb dan Agro Jabar. Menurut Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil, sinergisitas tersebut menandakan bahwa kondisi dua BUMD itu terus membaik.
“Akhirnya BUMD Jawa Barat sudah mulai menampakkan kesehatan yang makin prima. Butuh waktu 12 bulan lebih mereformasi cara berbisnis yang baik dan memberikan SDM (Sumber Daya Manusia) baru yang hasilnya juga mengemuka,” kata Kang Emil.
Baca Juga:Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan KemiskinanKang Emil Lantik DPD Apdesi Jabar 2019-2024
Selain itu, Kang Emil pun menilai jahe sebagai komoditas bernilai ekonomi baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. bjb dan Agro Jabar akan menanam jahe merah di lahan seluas 100 hektare melalui modal yang berasal dari bank bjb senilai Rp13 miliar.
“Yang menarik adalah sudah ada pembelinya yang siap. Ini sebenarnya yang harus dikembangkan, yaitu sebuah pertanian dengan sistem ekonominya sudah siap atau off taker,” ucapnya.
“Dan yang menariknya lagi kita mulai dengan yang namanya sinergi BUMD Jawa Barat. Jadi, BUMD-BUMD yang ada di lingkungan Pemprov (Jawa Barat) ini harus saling menguatkan. Oleh karena itu, permodalannya saya perintahkan jangan dari bank yang lain, tapi dari bjb,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Kang Emil juga menginstruksikan OPD terkait untuk mendata dan meningkatkan produksi produk-produk pertanian yang ramai di pasaran. Dia pun meminta Agro Jabar untuk proaktif mencari lahan di kabupaten/kota di Jabar guna mengembangkan produk-produk tersebut.
“Maka dimulai dulu kalau kita cerdas dengan mengawinkan database, apa yang laku di pasar diterjemahkan dengan kebutuhan Jawa Barat, kemudian diterjemahkan berapa kebutuhan tanahnya,” katanya.
“Jadi, saya perintahkan Agro Jabar untuk keliling Jawa Barat melihat tanah-tanah kosong. Tanah-tanah kosong ini ada karena pemilik lahan bingung mau menanam apa, takut tidak laku karena tidak ada pengetahuan tentang pasar,” tambahnya.
Direktur Consumer dan Retail bank bjb Suartini menyebut upaya kolaborasi tersebut sebagai komitmen bjb dalam mendukung program dan pembangunan ekonomi di Jabar.