SEMARANG-Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah bertambah dua orang.
“Hari ini ada laporan ditemukan kembali kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jateng. Ada dua kasus, satu terjadi di Semarang dan satu di Magelang,” kata Ganjar saat menggelar konferensi pers di rumah dinas Gubernur Jateng, di Semarang, Minggu.
Dengan demikian jumlah total pasien yang positif terinfeksi COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di Jateng tercatat empat kasus dengan rincian dua pasien dirawat di RSUD Dr. Moewardi, Kota Surakarta, seorang diantaranya telah meninggal dunia, sedangkan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSU Tidar Megelang masing-masing seorang pasien.
Baca Juga:Antisipasi Corona, Kepala BKB: Pengunjung Borobudur Dilarang Naik ke CandiMarak Corona, Wagub Jabar: Wali Murid Jangan Khawatirkan Santri di Pesantren
Menurut Ganjar, kedua pasien positif COVID-19 yang baru diketahui tersebut merupakan warga negara Indonesia dengan jenis kelamin perempuan berusia 63 tahun (RSUP Dr. Kariadi Semarang) dan satu lagi RSU Tidar Magelang berusia 36 tahun.
“Dua pasien tersebut sudah ditangani sesuai prosedur. Kondisinya saat ini masih normal dan terus membaik, kami sudah perintahkan rumah sakit dan Dinkes melakukan ‘tracking’ atau pelacakan kontak terhadap dua pasien ini,” ujarnya.
Masyarakat, lanjut Ganjar, juga diharapkan membantu pemerintah serta tidak takut untuk memberikan informasi kepada pemerintah.
“Kami siapkan hotline kepada masyarakat yang ingin menyampaikan informasi. Silakan hubungi nomor telpon 0243580713 atau 082313600560 agar informasi bisa kami terima dengan baik,” katanya.Ganjar menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan COVID-19 dan masyarakat diimbau selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta tidak keluar rumah terlebih dulu apabila tidak ada urusan penting.“Kalau tidak perlu, jangan keluar rumah, hindari kerumunan-kerumunan. Ini kami sampaikan pada masyarakat secara luas sebagai tindakan pencegahan,” ujarnya. (Antara)