AMSTERDAM – Belanda juga menutup sekolah-sekolah, restoran, dan kafe pada Ahad (15/3) lalu pukul 18.00 waktu setempat. Seperti dilansir dari Newsweek, penutupan itu pun berlaku untuk kedai-kedai yang menjual marijuana. Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang warga Belanda untuk mendapatkan ganja.
Disebutkan, para warga rela antre dengan harapan bisa mendapatkan stok ganja sebelum pentupan masal. Pemerintah Belanda mengumumkan penutupan akan berlangsung hingga 6 April mendatang.
Kejadian tersebut sontak meramaikan jagat twitter. Sejumlah pengguna berkicau seputar antusiasme warga Belanda akan marijuana.
Baca Juga:Hastag #CopotKapoldaSultra Trending Twitter, Ini Penjelasan Kapolda SultraSita 20 Butir Obat Psikotropika, Vanessa Angel bersama Suaminya Ditangkap Polisi
Seperti cuitan Christiaan Triebert berikut dua buat foto antrean panjang di depan kedai yang mengatakan “Tisu toilet, hand-sanitizer, dan masker? Orang-orang ini mengantre untuk membeli ganja sebelum Covid-19 lockdown diberlakukan di Belanda.”
https://twitter.com/trbrtc/status/1239252193263394817?s=20
Pengguna twitter lain, Aitor Viana juga membagikan foto serupa. Ia pun men-twit; “Di beberapa negara, orang-orang membeli tisu toilet menjelang lockdown. Warga Belanda membeli marijuana. Prioritas,” tulisnya.
https://twitter.com/aitorvs/status/1239241210738495489?s=20
Sedangkan akun @stephenlough95 membagikan screenshot percakapan pesan singkat dan men-twit: “Kakak saya tinggal di Amsterdam, dan baru saja Ia mengirimkan ini hahaha,”
https://twitter.com/Stephenlough95/status/1239234816563953672?s=20
Situs Isntitut Kesehatan Nasional Belanda menyebut, terdapat 1.135 kasus positif corona di Belanda dengan 8 orang meninggal dunia.
Terkait kebijakan lockdown yang dilakukan Pemerintah Negeri Kincir Angin tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins memastikan tindakan tersebut bukanlah langkah terakhirnya.
“Situasinya terus berkembang pesat, dan kami terus memikirkan untuk mengambil langkah selanjutnya berdasarkan pengetahuan dari para pakar. Saya tidak bisa berspekulasi tentang tindakan apa selanjutnya, namun jelas, akan ada langkah selanjutnya,” ujarnya. (alf/fin)