KONTROVERSI sumber dentuman yang terdengar oleh warga Jakarta hingga Kabupaten Bogor pada Sabtu (12/4) dini hari belum kunjung diketahui sumbernya. Dentuman dini hari itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan menyebut suara dentuman terdengar di pos pengamat Gunung Gede dan Gunung Salak.
Namun, Hendra memperkirakan dentuman tersebut berasal dari hujan petir di kedua gunung tersebut.
Baca Juga:Viral Video Warga Serbu Istana Bogor, Jubir: Kabar Presiden Bagi-bagi Sembako di Bogor Sabtu Malam, Itu Tidak BenarKelompok Anarko Trending Twitter Pagi Ini
“Di Pos Gunung Salak mengidentifikasi dentuman petir, tapi cuaca tidak hujan di sekitar pos,” ujar Hendra, Sabtu (11/4/2020).
https://twitter.com/volcanohawk/status/1249185065940156416?s=21
Berdiri dengan gagah berhias hutan yang lebat, Gunung Salak berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani KPH dan menjadi salah satu wilayah konservasi milik pemerintah dengan tajuk Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Walau memiliki nama yang terdengar mirip seperti buah, ternyata Gunung Salak tidak punya hubungan dengan salak. Nama ‘Salak’ yang disematkan pada gunung di kawasan Jawa Barat ini berasal dari bahas Sanskerta ‘Salaka’ yang berarti Perak.
Sehingga nama Gunung Salak dapat diartikan sebagai Gunung Perak. Menurut kepercayaan Sunda, Gunung Salak dianggap sebagai salah satu gunung suci. Karena menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran sekaligus lokasi turun dan bersemayamnya para batara dari kayangan.
Menyimpan sejumlah destinasi unik dan menawan khas gunung tropis, Gunung Salak ternyata tak lepas dari predikat kisah kontroversialnya.
Bukan hanya karena Gunung Salak menjadi lokasi jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet-100 yang menewaskan 45 orang ada 2012 silam, tapi juga karena berbagai cerita yang datang dari pendaki maupun penduduk setempat.
Kisah-kisah horor di gunung yang memiliki ketinggian 2211 meter di atas permukaan laut ini hadir mengalir dan menjadi sekelumit kisah folklore.
Baca Juga:Ada Skenario Kerusuhan dan Penjarahan Pada 18 April 2020 di Pulau Jawa, 5 Anggota Kelompok Anarko TertangkapGiliran Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle Diserang Corona, 50 Tentara Positif Terinfeksi
Mulai dari cerita tentang nenek renta berusia sekitar 80 tahunan yang tinggal di sisi tebing, suara wanita menjerit minta tolong di kawasan jatuhnya pesawat Sukhoi hingga suara gamelan yang mengalun di tengah gunung menjadi sedikit cerita dari berbagai kisah yang dituturkan terkait betapa angkernya Gunung Salak.