Saat ini, saya sudah lupa siapa namanya.
Pada hari yang sudah disepakati, oknum tadi bersama dengan beberapa kawannya datang menemui saya di kantor Jalan Dempo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah berbicara ngalor-ngidul, akhirnya dia menyerahkan setumpuk dokumen yang katanya autentik mengenai keberadaan emas-emas batangan di Swiss yang jumlahnya berton-ton itu. Dalam hati saya berpikir, mana ada bank di Swiss yang punya ruang deposit sebesar Fort Knox di USA?!
Hal yang membuat saya kaget dan geleng kepala, oknum itu menyodorkan contoh emas batangan kepada saya untuk diperiksa.
Ketika itu, saya benar-benar mulai kesal dan dongkol melihat ulah si oknum tadi. Segera saya panggil office boy dan minta sebuah gergaji besi. Setelah melihat saya minta gergaji besi, si oknum tampak gelisah dan berkeringat dingin, serta bertanya untuk apa gergaji besi tadi. Saya hanya menjawab, “Lihat saja nanti.”
Baca Juga:Acara Dangdutan di Era Pandemi, Kapolsek Tegal Selatan Dicopot38 Laga, Munchen 2-1 Sevilla
Setelah gergaji besi saya peroleh, langsung emas batangan tadi saya potong menjadi dua bagian dan ternyata emasnya hanya ada di lapisan luar saja, sedangkan di dalamnya terdiri dari besi kancur murahan!
Dua potongan tadi langsung saya lempar ke oknum tersebut, sambil saya bentak: ”You are crazy Malaysian, go to hell with your gold!”
Sambil ketakutan oknum tadi minta maaf dan mohon ampun agar jangan dilaporkan ke pihak yang berwajib.
Setelah emosi mereda, saya katakan kepada mereka, saya tidak akan ungkit-ungkit lagi masalah ini dan silakan mereka pulang secara baik-baik ke Malaysia. Sebelum mereka mohon diri, saya menyuruh mereka minum kopi pahit dulu. Dengan kejadian di atas, saya menjadi lebih yakin lagi akan kebohongan berita-berita mengenai harta karun Bung Karno.
Pada 1965 sekelompok pendulang intan di bawah pimpinan H Madsalam menemukan intan sebesar telur burung merpati di Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
Intan itu mereka persembahkan kepada Bung Karno sebagai Presiden RI. Oleh Bung Karno, intan tersebut diberi nama Intan Trisakti dan setelah digosok, beratnya menjadi + 166,75 karat dengan harga saat itu sekitar Rp10 triliun. Jadi, kalau dijumlahkan dengan harta kekayaan Bung Karno yang katanya Rp55 triliun, total kekayaan pribadi Bung Karno menjadi Rp65 triliun! Hebat!