JAKARTA-Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengendus ada cara-cara tak manusiawi yang dilancarkan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka.
OPM melalui pasukan bersenjata yang tergabung dalam kelompok bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kini sengaja mempergunakan nyawa warga sipil untuk menjebak TNI.
Dalam keterangan resmi Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, yang dilansir beritaradar.com Minggu 11 Oktober 2020, taktik licik OPM itu terendus dengan serangan-serangan membabi buta terhadap warga sipil yang kian intens dilancarkan OPM dalam beberapa bulan terakhir ini.
Baca Juga:Bawaslu Sebut 700 ASN Terlibat Pelanggaran di Pilkada Serentak 2020Kemendikbud Terbitkan Surat Larangan Mahasiswa Ikut Demonstrasi Penolakan Omnibus Law
Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi I Nyoman Gede Suriastawa, kini OPM dengan sengaja melancarkan serangan brutal di tengah-tengah keramaian warga sipil. Hal itu dilakukan agar TNI terprovokasi untuk membalas serangan OPM dengan kontak senjata.
Tujuannya pun sangat jelas, OPM ingin menjebak TNI, agar bisa dituduh dan difitnah telah melakukan pelanggaran HAM, dengan melakukan pembunuhan terhadap warga sipil. Karena itulah, dalam semua serangan, OPM sengaja menembak mati warga sipil untuk dijadikan tumbal menjebak TNI.
Namun, menurut Kolonel Suriastawa, beruntungnya semua taktik licik OPM itu sudah terbongkar, dan prajurit TNI yang bertugas di Papua, tak ada yang terprovokasi membalas tembakan OPM.
TNI bertindak profesional dengan tetap siaga dalam kedudukan pertahanannya dan terus mengintai arah datangnya tembakan. TNI akan membalas tembakan dengan terbidik bila anggota OPM yang melakukan tembakan telah teridentifikasi dengan pasti, untuk menghindari jatuhnya korban sipil di sekitar tempat kejadian.
Dan, TNI meyakini, taktik licik OPM ini dilancarkan berdasarkan pesanan dari luar negeri.
“Sepertinya cara ini merupakan pesanan dari pendukung mereka di luar negeri yang selalu berbicara tentang pelanggaran HAM. Mereka butuh bahan untuk memojokkan Pemerintah Indonesia di forum internasional. Namun ternyata mereka lah pelakunya. Sudah beberapa kali kesempatan terbukti bahwa KKSB dan pendukungnya selalu memutarbalikkan fakta kejadian. Mereka tidak berkomentar bila korban yang terbukti mereka bunuh adalah warga sipil baik orang asli Papua maupun pendatang. Ini bukti bahwa mereka lah pelanggar HAM yang sebenarnya,” kata Kolonel Suriastawa.