SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta melapor apabila menemukan indikasi tindak pidana korupsi dalam bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
“Jangan sampai ada (korupsi bansos) di Jateng, kalau masyarakat menemukan indikasi itu, laporkan ke saya, kasih data ke saya untuk saya tindaklanjuti. Kalau ada pejabat, khususnya di Pemprov Jateng yang minta uang, laporkan ke saya sekarang. Ini saya umumkan resmi,” kata Ganjar di Semarang, Senin (7/12).
Ia mengaku sudah memperingatkan jajarannya untuk berhati-hati dalam menyalurkan bansos serta membelanjakan anggaran yang telah disiapkan.
Baca Juga:Kronologi Bentrok Polisi vs Laskar FPI, Saling Klaim DiserangP2G Sarankan Guru dan Orang Tua Siswa Tunda Keinginan Berlibur di Akhir Tahun
Ia mengatakan, kedua tindakan itu harus dilakukan melalui mekanisme yang sangat ketat terutama dalam penanganan Covid-19.
“Setiap kita ingin membelanjakan, inspektorat itu punya pintu terakhir untuk mereview dan mengecek satu persatu, sehingga kalau ada yang mungut-mungut, tolong sampaikan ke saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengaku sudah menerima sejumlah laporan terkait penyaluran bansos di tingkat desa yang diduga tidak benar.
Ganjar minta diberikan data valid agar bisa menindaklanjuti laporan tersebut. Sebab ada juga yang melaporkan timbangan bansos tidak sama dan diduga ada tindak pidana korupsi.
“Kalau timbangannya tidak sama, belum tentu korupsi. Ini saya bela kalau soal ini, tapi kalau kemudian indikasinya itu masing-masing, terjadi di mana-mana dan kemudian ada orang yang meminta ‘cash back’, sampaikan ke saya langsung, akan saya terjunkan inspektorat,” katanya.
Masyarakat, lanjut Ganjar, juga bisa melapor ke aparat penegak hukum jika menemukan indikasi-indikasi korupsi dalam penyaluran bansos dari Pemprov Jateng agar bisa segera ditindaklanjuti.
“Kami sangat berkomitmen soal pencegahan korupsi itu dan sudah saya sampaikan sejak awal. Kalau ditemukan, ya sanksinya pasti dihukum,” katanya. (riz/fin)