JAKARTA-Pengamat politik Rocky Gerung menyayangkan adanya korban sipil yang ditembak mati petugas kepolisian menjelang pemeriksaan Habib Rizieq Shihab pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari.
Seperti diketahui, 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) tewas ditembak petugas Polda Metro Jaya lantaran diduga melakukan perlawanan terhadap petugas di Tol Cikampek.
Menurut Rocky Gerung, insiden ini adalah sebuah misteri karena beredar dua keterangan yang berbeda versi.
Baca Juga:Ilmuwan Temukan Pelaku Mutilasi Memiliki Kombinasi Masalah Kesehatan MentalMiliter AS Bantah Kajian Baru tentang Korban Sipil Afghanistan
Melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Selasa, 8 Desember 2020, Rocky bahkan mengatakan membutuhkan Sherlock Holmes untuk mengungkap misteri ini.
https://www.youtube.com/watch?v=RWLvXhAPztM
“Mungkin kita perlu Sherlock Holmes. Sherlock Holmes selalu punya kemampuan untuk membongkar misteri hanya dengan logika yang sederhana, nah kita butuh itu,” kata Rocky.
Dalam videonya Rocky menyayangkan adanya korban dalam insiden tersebut. Menurut Rocky, apapun alasannya, bagaimanapun keadaannya seharusnya jangan sampai ada warga sipil yang menjadi korban.
Rocky menyebut sah saja jika memang ada operasi intelijen yang tengah menyelidiki Habib Rizieq karena dianggap sebagai tokoh yang berbahaya.
Namun jika sampai menimbulkan kegaduhan, apalagi sampai ada korban, maka termasuk operasi yang gagal.
“Kalau memang ada operasi intelijen karena memang Habib Rizieq berada dalam pengawasan intelijen, berarti ini operasi yang gagal, karena ada korban,” kata Rocky.
https://twitter.com/beritaradar1/status/1336748740141404161?s=20
Rocky menyebutkan seharusnya operasi intelijen itu senyap, kalau sampai ketahuan berarti ada yang tidak rapih dan ada kekacauan koordinasi didalam tim intelijennya itu sendiri. “Kenapa harus ada korban? Dan itu warga sipil,” kata Rocky amat menyesalkan.
Baca Juga:Putra Sulung dan Menantu Jokowi, Media Asing Soroti Dinasti Politik di Pilkada 2020Hitung Cepat Charta Politika, Gibran-Teguh Unggul 87,15 Persen di Pilkada Solo
Kemudian, menurut Rocky, Negara seharusnya langsung bertindak cepat merespon kejadian ini. Namun yang amat disayangkannya lagi, masih belum ada respon apapun dari Presiden ataupun yang mewakilinya.
“Negara harus perlihatkan wajah beradabnya. Media internasional saja sudah menyoroti, sekarang bagaimana respon Jokowi, Menkopolhukam, Menhan Prabowo?” kata Rocky.
Menurut Rocky, yang terpenting saat ini ialah respon dari Istana. Harus ada keterangan resmi dari Istana soal insiden ini.
“Supaya rakyat juga tahu kalau Istana aware terhadap insiden ini,” kata Rocky. (*)