PALANGKA RAYA -Berdasarkan hasil penyelidikan dari jajaran Polda Kalteng beserta tim gabungan lainnya, sejumlah benda yang ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat yang sempat diduga serpihan pesawat terbang, ternyata sebuah roket milik Republik Rakyat China yang meledak di langit.
Baca:
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan benda serpihan yang ditemukan di perairan Kumai, Kotawaringin Barat merupakan roket milik China.
Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan menjelaskan hasil temuan di lapangan yakni di bagian badan serpihan benda tersebut terdapat logo dengan tulisan CNSA (China National Space Administration) yaitu badan antariksa nasional Republik Rakyat China (RRC) yang bertanggung jawab untuk program ruang angkasa.
Baca Juga:Beredar Video Ibu-ibu Gerebek Tempat Judi di MedanHindari Sea Glider, TNI AL Perketat Pengawasan Wilayah Perairan Indonesia
“Dari hasil penelusuran pemberitaan media ‘online’ (daring) nasional pada tanggal 10 April 2020, yang menyebutkan ada sebuah Roket China gagal mengorbitkan Satelit Palapa -N1 dan meledak di langit, sehingga dipastikan serpihan tersebut bukan pesawat terbang yang jatuh,” kata Kombes Hendra dikutip Antara, Rabu, 6 Januari.
Tim yang melakukan penyelidikan temuan benda tersebut memperkirakan serpihan benda yang menyerupai badan pesawat itu usai meledak di langit dan jatuh di perairan Laut Jawa. Serpihan diduga terbawa ombak dan terdampar di Teluk Ranggau Desa Sei Cabang Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Rencananya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) rencananya akan melakukan pemeriksaan sampel serpihan benda tersebut.
“Nanti juga akan dilanjutkan ‘zoom meeting’ bersama dengan pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk memastikan benda yang ditemukan,” tutur Kombes Hendra.
Selain itu ada juga temuan lainnya seperti setelan pelindung termal (insulated Immersion and Thermal Protective Suits) dan ‘life’ jaket milik Kapal MV. Yuan Wang Hai – Panama.
Kapal itu diketahui berlayar dari Australia menuju Vietnam melewati Laut Jawa dan akan tiba di Vietnam pada tanggal 16 Januari 2021.