DENPASAR – Gadis asal Subang, Jawa Barat, Dwi Farica Lestari ditemukan tewas dibunuh di dalam kos elite di Panjer, Denpasar Selatan, Bali. Dwi Farica Lestari ditemukan tak bernyawa tanpa busana.
Polisi langsung bergerak menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi Sabtu, 16 Januari ini. Dari rekaman kamera pengawas/CCTV yang tersebar, tampak ada pria berjaket merah dan menggunakan helm ojek online (ojol) yang terekam masuk ke dalam kos Jl Tukad Batanghari X.
Dilansir dari radarbali.jawapos.com, Kepolisian Polresta Denpasar kini memburu terduga pelaku pembunuhan terhadap Dwi Farica Lestari. Sejumlah saksi dimintai keterangan oleh polisi.
Baca Juga:Pertamina Digugat Mozambik Rp 40 Triliun, Pemerintah Bertanggungjawab!Lama Tak Dihuni, Gedung Asrama Universitas Sumatera Utara Terbakar
Bahkan, polisi juga telah menemukan beberapa alat bukti dan petunjuk dalam pengungkapan kasus ini. Selain helm ojek online (Ojol) dan pisau lipat, polisi menyita CCTV.
Yang menarik, dari temuan sementara kamera 5 pada rekaman CCTV adalah munculnya sosok laki-laki naik lantai 2 homestay atau kos elit tersebut. Lelaki yang diduga pelaku itu mengenakan baju warna merah, celana pendek warna biru Dongker selutut dan mengenakan helm Ojol di kepala serta mengenakan masker.
Tidak itu saja, pelaku juga menenteng ponsel pintar di tangan kanannya, sambil celingak-celinguk di TKP.
Selain itu, dari anak tangga pertama menuju lantai dua di kamar korban, dia tidak mengenakan sandal sama sekali. Tampak dia berjalan pelan menuju lantai dua. Di mana kamar korban persis berada pada sisi kiri ujung tangga atas.
Sementara itu, sumber polisi menyebut, selain rekaman video CCTV yang beredar, awalnya pelaku memang datang sendirian. Dia memarkir sepeda motornya di luar. Lalu masuk ke dalam kawasan home stay dengan santai.
“Patut dicurigai bahwa itu adalah terduga pelaku yang menghabisi nyawa korban,” terang sumber polisi.
Sementara itu, kepada petugas polisi, seorang saksi yang merupakan teman kos korban bernama Dianty, 22 menuturkan bahwa sebelumnya korban sempat makan di kamar saksi. Saat itu sekitar pukul 01.20 wita. Setelah selesai makan, korban lalu kembali ke kamarnya di samping kamar saksi.
Baca Juga:Riwayat Batu Tegak Berbentuk Zakar di Tanah DatarBakamla Usir Kapal Pengawas Berbendera Vietnam, Kiem Ngu 215 di Perairan Natuna
Sekitar pukul 01.40 WITA, saksi terjaga dari tidur karena mendengar suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara “glebag-glebug” seperti orang berkelahi dari kamar korban. Karena saksi merasa ada sesuatu yang tidak beres, dia lalu mengirim chat Whatsapp ke korban. Namun korban tidak membalas. Saksi lalu menelepon berulang kali namun juga tidak ada jawaban.