Dentuman juga terdengar di Bali pada 24 Januari. BMKG menurut Daryono segera memeriksa sinyal seismik, khususnya terhadap sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali.
Baca:
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercacat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA.
“Jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal. Sebagai tambahan informasi, bahwa sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali. Sehingga dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik,” papar Daryono soal dentuman di Bali. (*)