Kliksatu.com – Pesan penting dilontarkan Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbicara di depan delegasi forum parlemen dunia Inter-Parliamentary Union (IPU) di BICC, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (21/3).
Kepada delegasi parlemen dari 115 negara, Puan Maharani mendorong forum parlemen IPU untuk menolak agenda dan tindakan sepihak (unilateral) lantaran mengancam hubungan harmonis antarnegara. Menurut Puan, dunia saat ini harus bergotong royong dan memperbanyak kerja sama demi bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19.
Puan Maharani mengatakan jika negara-negara di dunia menolak bekerja sama dan mementingkan diri sendiri maka berbagai tantangan dan masalah, termasuk pandemi akan sulit dihadapi di masa depan. “Kita saat ini hidup di dunia yang semakin kompleks dan menghadapi berbagai tantangan besar. Pandemi telah memasuki tahun ketiga dan dunia terus menghadapi ketidakpastian,” kata Puan Maharani mengingatkan. Politikus PDI Perjuangan ini mengingatkan masalah kesehatan dapat berkembang menjadi masalah sosial, ekonomi, politik, atau sebaliknya.
Baca Juga:Diguyur Hujan Hampir Sepekan, 3 Kecamatan di Cilacap Dilanda BanjirIbu Bunuh Anak Kandung di Brebes: Mending Mati, Biar Anak-anaknya Tak Menderita
Parlemen punya peran penting untuk menjadi aktor utama dalam membangun berbagai kerja sama antarnegara. “Parlemen juga perlu membangun kesadaran masyarakat di dalam negeri bahwa selain perlu membangun rasa cinta tanah air, pada saat bersamaan kita juga perlu menumbuhkan semangat solidaritas global,” kata dia.
Sidang Ke-144 IPU yang digelar di BICC, Nusa Dua Bali, menurut Puan Maharani, dapat jadi wadah untuk menyatukan komitmen bersama mengatasi berbagai masalah dunia.
“Keputusan-keputusan yang penting bagi permasalahan dunia dan masa depan dunia ditentukan di sini dan sekarang ini juga,” paparnya. Puan Maharani kembali menegaskan bahwa parlemen punya peran kunci menolak unilateralisme yang cenderung mengutamakan kepentingan sempit dan sesaat. IPU merupakan kerja sama antarparlemen lintas negara yang diyakini menjadi forum demokrasi terbesar kedua dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).