Kliksatu.com – Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menolak kedatangan Ustaz Firanda Andirja Abidin di tablig akbar dan silaturahmi dengan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman. Penolakan ini didasari anggapan Ustaz Firanda sebagai penceramah radikal.
“Kami menolak kehadiran Ustaz Firanda Andirja di Kabupaten Wajo karena berpotensi terjadinya gesekan di masyarakat,” kata Ketua GP Ansor Wajo Muhammad Ihwan dalam laman detik.com, Kamis (24/3/2022).
Ihwan menegaskan, Ustaz Firanda keras dalam berdakwah dan hampir semua praktik keagamaan dikafirkan dan disalahkan. Ihwan mengatakan tak ingin kedatangan Ustaz Firanda menimbulkan konflik.
Baca Juga:Terpampang di Times Square, Marion Jola Disandingkan dengan Avril LavigneHasil Kualifikasi Piala Dunia Italia vs Makedonia: Kebobolan di Injury Time, Azzurri Tersingkir
“Ustaz Firanda terindikasi ustaz radikal, sementara Wajo itu lumbung pesantren, kota santri. Gudangnya Ulama dengan karakter Nahdliyyin pasti akan memunculkan riak-riak dan Konflik di tengah masyarakat,” tambahnya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Wajo untuk tidak sembarangan mengundang dan mengizinkan penceramah dari luar yang ideologi atau alirannya tidak diketahui
“Kita sedini mungkin tolak sebelum hadir, apalagi hari jadi Wajo adalah pesta untuk masyarakat Wajo. Kita di Wajo kondisi keberagaman kita harmonis, kondusif dan tidak ada masalah. Dikhawatirkan kalau pengajiannya di masjid raya akan memberikan doktrin,” jelasnya.
“Bukan persoalan figurnya, tapi persoalan prinsipnya dalam berdakwah karena dia menghakimi golongan lain,” sambungnya.
Diketahui dalam rangka menyukseskan salah satu rangkaian Hari Jadi Wajo ke-623 Tahun, dilaksanakan Tabligh Akbar dan silaturahmi dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan. Taklim dan kajian akan dibawakan oleh Ustaz Firanda Andirja pada Senin 28 Maret mendatang.
Terkait ihwal penolakan ini, Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setkab Wajo Ernawati Aras mengaku belum bisa memastikan kedatangan Ustaz Firanda. Apalagi ada permintaan masyarakat Wajo yang menolak kedatangannya.
“Saya belum bisa berkomentar dulu. Kita baru akan mau rapatkan,” ucapnya saat dimintai konfirmasi terpisah.