Namun bisa juga penularan terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Sedangkan GERD, kondisi yang disebabkan saat seseorang memiliki hiatus hernia, yaitu adanya bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus.
Akan tetapi bisa juga ketika seseorang memiliki sfingter yang pendek dan ukurannya kurang dari 3 cm, kerap jadi penyebabnya.
Gejala
Baca Juga:Maia Estianty Dibawa ke RS Tengah Malam, Istri Irwan Mussry Itu Kena GERDPedagang Temukan Harga Minyak Goreng Masih Jauh dari HET
Pola gejala yang terjadi dari kedua penyakit lambung ini bisa dibedakan. Berikut ini gejala yang sering terjadi ketika gastritis kambuh:
- Mual
- Muntah
- Begah di perut bagian atas, terutama seusai makan
- Sakit perut dan kembung
- Kehilangan selera makan
- Muntah darah atau muntah berwarna hitam
- Tinja berwarna hitam
Sementara itu, gejala GERD memiliki bentuk dan berbeda dari maag, yakni
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Sakit dada
- Kesulitan menelan makanan
- Ada sensasi yang mengganjal di tenggorokan
Tak hanya itu aja, jika GERD kambuh pada malam hari, maka ada gejala lain yang timbul, yaitu:
- Batuk kronis
- Radang tenggorokam
- Sesak napas
- Kualitas tidur terganggu.
Penanganan Medis
Dalam penanganan medis atau pengobatan, keduanya memiliki prinsip yang berbeda. Pengobatan maag atau gastritis meliputi:
Jika maag disebabkan karena konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid atau alkohol, maka hentikan konsumsi secepatnya. Jika maag disebabkan oleh bakteri H. pylori maka berilah obat antibiotik.
Antibiotik yang diberikan dapat berupa campuran dari klaritromisin dan amoksilin. Obat untuk mengurangi poduksi asam seperti ranitidine, famotidine, cimetidine, dan niztidine. Dan antasida yang menetralkan asam lambung.
Baca Juga:Pengakuan Dea OnlyFans Setelah Jadi Tersangka Tapi tak DitahanFajar/Rian Juara Swiss Open 2022
Obat GERD meliputi penghambat pompa proton (PPI), yakni obat penekan produksi sama yang kuat dengan masa terapi yang lama. Jika berhasil dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan dengan menggunakan dosis lebih rendah seperti antagonis reseptor H2, prokinetik, atau antasida.
Antasida, untuk penetral terhadap asam klorida sehingga mampu memperkuat tekanan sfingter esofagus bawah, Obat-obatan prokinetik dan Operasi.
Sebelum mengonsumi obat-obatan tersebut alangkah baiknya Kawan Puan berkonsultasi terlebih dahulu ya, agar mendapatkan penanganan yang tepat.