- Proses pembangunan masih berjalan
Joko Suranto yang dijuluki crazy rich Grobogan telah memulai proses pembangunan jalan di kampung halamannya. Ia berharap, jalan tersebut dapat selesai sebelum Lebaran.
Saat ini, jalan sepanjang 1,8 kilometer itu sudah hampir dibangun seluruhnya. Namun masih terlihat ada satu unit truk molen yang berada di lokasi. Beberapa pekerja juga masih membenahi jalan dengan memakai alat manual.
Proses pembangunan jalan juga menjadi perhatian warga setempat. Banyak dari mereka yang berada di sekitar jalan untuk menyaksikan proses pembangunan jalan. Ada juga yang bersantai di badan jalan ketika semen sudah kering.
Baca Juga:Chandrika Chika Diancam Netizen akan Dibongkar AibnyaHasil Sevilla Vs Madrid 2-3: Lagi-lagi Benzema jadi Pembeda
“Mumpung jalan baru dan belum dibuka umum. Jadi kami bersantai sejenak di bawah rindangnya pohon,” ujar salah seorang warga Desa Jetis, Sriati.
“Syukur dan alhamdulillah jalannya sudah dibeton bagus. Jadi tidak becek, berlubang, dan berdebu lagi,” lanjut dia.
- Sebelumnya sudah sering dibenahi
Proses pembangunan jalan sebenarnya bukan merupakan yang pertama. Sebelumnya, keluarga Joko sudah sering membenahi jalanan tersebut. Hanya saja, jalan hanya diperbaiki dengan tumpukan batu dan tanah sehingga cepat rusak kembali.
Kepala Desa Jetis yang juga kakak kandung Joko, Suharnanik, membenarkan selama ini bahwa keluarganya sudah sering memperbaiki kerusakan atau lubang jalan kabupaten itu setiap menjelang Lebaran. Namun akhirnya mereka melakukan pembangunan dengan memakai beton agar tidak mudah becek dan rusak.
“Dulu setiap tahun jelang Hari Raya Idul Fitri itu selalu diurug tanah dan batu. Biar nggak rusak lagi ya sudah tahun ini kita sekeluarga berdiskusi dan sepakat melakukannya betonisasi. Ini uang adik sekitar Rp2 miliar lebih digunakan untuk betonisasi sepanjang 1,8 km,” papar Suharnanik.
- Dulunya penjual koran
Joko Suranto yang dikenal sebagai crazy rich Grobogan diketahui merupakan seorang pengusaha real estate sekaligus REI di Provinsi Jawa Barat. Ia telah memulai bisnis dari nol, bahkan pernah menjadi tukang koran.
“Banyak perjalanan bisnis saya dari nol yakni jualan koran sampai saya merantau keluar kota hanya berbekal uang ratusan ribu dan tiga set pakaian saja. Tapi perjalanan itu membuat saya semangat sampai sekarang,” kata Joko Suranto.