Sejumlah kota di Myanmar telah mengalami lonjakan antrean pengendara motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengantre BBM.
Namun demikian, Kementerian Energi Myanmar membantah bahwa negaranya telah mengalami kekurangan stok bensin dan Solar.
Mengutip Reuters, Selasa (19/04/2022), Kementerian Energi yang dikendalikan militer ini mengatakan dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram pemerintah bahwa negara itu menyimpan stok sebanyak 45 juta galon bensin dan 70 juta galon Solar, sementara dua pengiriman bahan bakar juga sudah berlabuh di pelabuhan.
Baca Juga:Penyebar Video Hoax Ibu Gorok Anak Saat Sahur Ditangkap, Begini Penjelasan PolisiChandrika Chika Akan Dipanggil Polisi Pekan Ini
Namun, dua sumber industri minyak di Myanmar mengatakan, aturan baru yang diberlakukan oleh bank sentral bulan ini yang memaksa orang untuk mengonversi valuta asing ke mata uang kyat lokal, telah mengganggu impor.
Pada hari Selasa, banyak beredar foto di media sosial yang menunjukkan antrean panjang kendaraan menunggu bahan bakar di beberapa kota.
“Saya baru saja menyaksikan sekitar 300 mobil mengantre di sebuah … pom bensin,” kata Zaw, seorang sopir taksi dari kota terbesar di negara itu, Yangon, yang menolak memberikan nama lengkapnya.
Kekurangan bahan bakar akan menjadi pukulan lain bagi penduduk di Myanmar di mana ekonomi telah merosot sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih tahun lalu.
Bulan lalu, beberapa bagian Myanmar juga menghadapi pemadaman listrik yang memburuk akibat harga gas yang lebih tinggi yang digunakan untuk pembangkit listrik.
Seorang pejabat senior di bisnis hulu minyak Myanmar mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa penjatahan bensin terjadi karena pasokan rendah terkait dengan pembatasan valuta asing.
“Kami berjuang untuk membeli lebih banyak karena ada banyak kesulitan untuk melakukan pembayaran karena pembatasan baru,” kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga:Alfamart Gambut Runtuh Tewaskan 4 Orang, Karena Faktor IniMendag Dukung Proses Hukum Kejagung Mengusut Dugaan Suap Izin Ekspor Minyak Goreng
Sebuah pernyataan bersama dari kamar bisnis asing di Myanmar yang dikeluarkan pada 8 April memperingatkan bahwa aturan mata uang baru berarti mungkin ada “tantangan yang tidak dapat diatasi” untuk beberapa bisnis yang beroperasi di Myanmar.
Secara terpisah, Kedutaan Jepang di Myanmar dalam surat kepada bank sentral mengatakan perusahaan Jepang akan menghadapi tantangan serius mengikuti peraturan tersebut.