Status Gunung Anak Krakatau naik dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III. Peningkatan status Gunung Anak Krakatau tidak lepas karena kerap terjadi erupsi.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Leloni menyampaikan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu, menjadi tipe strombolian.
Tipe strombolian sendiri menghasilkan lontaran lava pijar yang terjadi pada tanggal 17 April 2022. Adapun lontaran tersebut terjadi kembali pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 dan teramati lava mengalir dan masuk ke laut.
Baca Juga:Man City vs Madrid: Jesus Siap Bantu City Menang di Liga ChampionHasil Pertandingan AC Milan vs Lazio : Milan Masih di Puncak Klasemen Serie A Usai Kalahkan Lazio
“Hasil estimasi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus,” kata Eko.
Merujuk pada penjelasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) status Siaga Level III ditetapkan setelah adanya peningkatan aktivitas yang terlinat nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Adapun ancaman bahaya erupsi bisa meluas tetapi tidak mengancam pemukiman penduduk.
Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah sungai yang berhulu di daerah puncak.
Budi mengimbau kepada seluruh masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif.
“Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu tentang erupsi gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami,” kata Eko.