Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, pemberian kuota haji untuk Indonesia kali ini diberikan langsung oleh Arab Saudi.
Dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Tahun ini kuota haji untuk Indonesia, baik jamaah reguler maupun khusus, mendapat kuota sebanyak 100.051 jemaah.
“Pemberian kuota haji tahun 1443 H/2022 M tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu melalui penandatangan MoU antardua negara yang diwakilkan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama RI.”
Baca Juga:Sampai Hari Kedua Lebaran Sudah 500 Ribu Lebih Kendaraan Masuk ke JabotabekBule Wanita yang Pose Telanjang di Bali Ternyata Seorang Investor
“Namun, kuota diberikan secara langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui e-Haj,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Jakarta, Rabu 4 Meil 2022 lalu.
Hilman menjelaskan, penetapan kuota pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini bersifat mandatori atau given dari Pemerintah Arab Saudi, melalui Kementerian Haji.
Sehingga, tidak ada ruang negosiasi dalam penentuan kuota karena tidak ada juga pembahasan MoU antarmenteri sebagaimana penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
“Pembagian kuota haji reguler dan khusus dilakukan mengikuti alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.”
“Secara sistem, melalui e-Haj, Pemerintah Arab Saudi membagi sebanyak 92.825 untuk jemaah haji reguler dan 7.226 untuk jemaah haji khusus,” jelasnya.
Dalam suasana pandemi, penetapan kuota haji oleh Kerajaan Arab Saudi, baru diterbitkan pada pertengahan April.
Secara waktu, lanjut Hilman, informasi kepastian kuota haji tahun ini sudah sangat mepet, karena biasanya pembahasan MoU sudah dilakukan sejak bulan Desember tahun sebelumnya.
Baca Juga:Pendeta Yesaya Pariadji, Pendiri Gereja Tiberias Indonesia Meninggal DuniaGempa Hari Ini : Yogyakarta Gempa Dipicu Sesar Aktif, BMKG Ingatkan Masyarakat
Hilman menilai, Saudi mendasarkan penetapannya pada data persentase jemaah Indonesia tahun sebelumnya yang memang tidak persis 8 persen
Kuota jamaah yang ditetapkan Saudi tahun ini juga lebih sedikit dari asumsi kuota yang dibahas bersama Kemenag dan DPR saat melakukan pembahasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) pertengahan April lalu.
“Namun kami tetap syukuri, tahun ini ada jemaah haji Indonesia yang bisa diberangkatkan ke tanah suci untuk ibadah haji,” tutur Hilman.
Seiring waktu yang semakin mepet, Kemenag saat ini fokus kepada persiapan layanan untuk jemaah haji Indonesia di dalam dan luar negeri.
“Komunikasi dan koordinasi dengan mitra kita di luar negeri terus berlanjut, baik dengan muassasah, syarikah maupun pemerintah di Saudi, sembari kita mematangkan persiapan layanan jemaah Indonesia,” ungkapnya.