SEOUL-Di sela-sela kegiatan kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan (Korsel), Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan perwakilan Pemerintah dan Parlemen Korsel.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup di Hotel Lotte Seoul, Selasa (10/5/2022). Dalam pertemuan itu, Megawati didampingi oleh Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey dan Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri dan Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto.
Sementara pihak Korsel diwakili Dr Byong – Joon Kim Sekretaris Presiden Korsel, Mr Kim Seok-Ki yang merupakan salah satu Ketua People Power Party yang berkuasa di Korsel, Prof. Yong – Sang Chung selaku CEO Korea Peace Energy Center, serta Prof Kim Suil selaku Penasehat Presiden Korsel.
Baca Juga:Milad 90 Tahun Pemuda Muhammadiyah, Puan: Terus Bersinergi untuk Membangun BangsaPrabowo-Puan Bertemu, Ini Kata Pengamat
Usai pertemuan, Rokhmin Dahuri menyampaikan bahwa materi yang dibahas adalah mengenai penguatan dan pengembangan kerjasama yang saling menguntungkan dan menghormati antar kedua negara, yakni di bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, research and development (R&D), hankam, dan politik.
“Selain itu, materi utama yang dibahas adalah mengenai hubungan Korsel dan Korea Utara pasca dilantiknya Presiden Yoon Suk Yeol. Wakil Ketua DPR dan Sekretaris Presiden Korsel atas nama Pemerintah Korsel di bawah Presiden Yoon meminta Ibu Megawati Soekarnoputri tetap membantu atau menjadi utusan khusus untuk membuat perdamaian abadi dua Korea,” ungkapnya.
Menurut Rokhmin, di dalam pertemuan itu Megawati bersedia menerima permintaan pihak Korea Selatan dengan senang hati.
“Ibu Megawati menyarankan pendekatan dari hati ke hati atau persaudaraan harus diutamakan untuk perdamaian permanen kedua korea,”ujarnya.
Sementara itu Kim Seok Ki menyampaikan bahwa pemerintah dan rakyat Korea Selatan yang paham sejarah memandang Megawati merupakan tokoh dunia penting.
“Bahwa Ibu Megawati adalah tokoh dunia yang mampu untuk memfasilitasi tercapainya perdamaian permanen antar kedua Korea dalam waktu tidak terlalu lama,”ucapnya. (unu)