Penulis buku kontroversial Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie terancam kehilangan mata usai ditikam saat akan memberikan kuliah di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/8).
“Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya. Saraf di lengannya terputus dan hatinya ditusuk dan luka parah,” ujar salah satu agen Rushdie, Andrew Wylie, seperti dikutip AFP, Minggu (13/8).
Wylie juga mengatakan hingga saat ini Rushdie masih belum bisa bicara dan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Baca Juga:Sukses Bawa Timnas U-16 Indonesia Juara Piala AFF U-16 2022, Bima Sakti Ajukan Permohonan ke PSSIRobert Rene Albert Ucapkan Hatur Nuhun, Mundur dari Persib
Rushdie mengalami penyerangan sebelum pukul 11.00 waktu setempat di Institut Chautauqua. Ketika itu, ia berada di panggung dengan maksud hendak memberi materi kuliah.
Penikam lalu merangsek ke panggung dan menusuk Rushdie berulang kali. Polisi menerangkan pelaku menikam bagian leher dan perut penulis asal Inggris itu.
Saat kejadian, polisi langsung mendekati Rushdie dan mengamankan pelaku yang diidentifikasi sebagai Hadi Matar (24) dari New Jersey. Rushdi lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Salah satu saksi mata, Car LeVan, mengatakan pelaku berusaha menikam sebanyak mungkin sebelum dibekuk polisi.
“[Saya yakin] dia berusaha membunuh [Rushdie]. Mengetahui ini terjadi di sini dan melihatnya langsung itu mengerikan,” jelas LeVan.
Ia kemudian berujar, “Apa yang saya lihat hari ini adalah inti intoleransi jelas Levan.”
Rushdi menjadi sorotan dunia karena sejumlah karya yang dianggap kontroversial. Misalnya The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan (1988). Buku ini dianggap tak menghormati Nabi Muhammad.
Baca Juga:Ada Agnez Mo sampai Jhonny Iskandar di Synchronize Fest 2022Manchester City Rekrut Sergio Gomez dari Anderlecht
Buku tersebut berisi soal kejadian dimana Nabi Muhammad telah keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu.