INDRAMAYU – Calon Bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina melaksanakan safari kampanye Pilkada Serentak 2024 di wilayah Kecamatan Patrol, Selasa (15/10/2024).
Hari ini (15/10/2024) ada lima titik lokasi yang dikunjungi. Di setiap lokasi, antuasias masyarakat begitu luar biasa. Kelima desa tersebut yakni Desa Sukahaji, Arjasari, Patrol dan Limpas.
Kunjungan cabup petahana Srikandi PDI Perjuangan itu selalu diserbu ratusan warga. Mayoritas emak-emak berkerudung merah. Hadir pula tokoh masyarakat, tokoh agama, kaum muda serta para sesepuh.
Baca Juga:Bupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
Panas menyengat tak dihiraukan. Ratusan warga berkumpul dibawah tenda yang disediakan sehingga kursi yang disediakan sampai tak cukup menampung.
Warga sampai rela berdiri untuk mendengarkan orasi politik serta program berkelanjutan dari calon pemimpin yang mereka dambakan. Antusias masyarakat itulah yang membuat Nina Agustina selalu bersemangat.
Sampai-sampai, cabup yang berpasangan dengan cawabup Tobroni ini merasa gregetan. Tak sabar datangnya hari pencoblosan. Terpilih, dilantik lalu melanjutkan tugasnya menuntaskan berbagai persoalan rakyat diperiode keduanya.
Menurut Nina Agustina, di periode pertama kepemimpinannya, hanya diberi masa jabatan sekitar 3,5 tahun. Berbeda dengan para Bupati Indramayu sebelumnya, yang diberi kewenangan menjabat lima tahun dalam satu periodenya.
“Meskipun hanya 3,5 tahun, saya sangat bersyukur. Karya pembangunan yang berdampak langsung terhadap kebutuhan mendasar masyarakat membuahkan hasil signifikan,”ungkap Nina Agustina.
Calon Bupati Indramayu periode 2024-2029 ini berhasil mengantongi ratusan penghargaan tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional, baik dari pemerintah dan swasta.
“Selama 3,5 tahun saya menjabat sebagai Bupati Indramayu, pembangunan infrastruktur telah mencapai 88 persen. Saya optimistis bisa memperbaiki jalan rusak di seluruh Indramayu karena sudah ada rencana yang akan ditindaklanjuti,”katanya.
Baca Juga:
Selain itu, Nina menuturkan, meningkatnya honor RT/RW, guru honorer sampai insentif bagi para guru guru Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) yang nilainya mencapai Rp13 miliar.
“Di bidang kesehatan, terobosan baru juga saya lalukukan upaya memproteksi terhadap jaminan sosial masyarakat. Yaitu melalui program Universal Health Coverage (UHC). Dalam program UHC ini, wong Dermayu yang tidak mampu cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan menunjukan KTP/KK jika hendak berobat. Kita gelontorkan anggaran Rp89 miliar untuk program UHC ini. Supaya wong Dermayu semakin mudah mendapatkan pelayanan kesehatan,”tuturnya.