INDRAMAYU-Seorang ibu di Desa Kiajaran Wetan Kecamatan Lohbener merasa terharu saat Ibu Nina Agustina merengkuh bahunya.
Wanita itu bernama Suneli, yang hampir sembilan tahun tak mampu membayar iuran BPJS mandiri. Melalui program BPJS gratis, Suneli tampak bungah dan senang karena harapan untuk memproteksi kesehatan dirinya dan keluarga sudah tidak lagi dibayang Bayangi iuran.
Bagi Suneli, iuran BPJS yang menunggak hingga sembilan tahun tersebut merupakan sebuah persoalan tersendiri.
Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
“Kalau ada uang biasanya lancar lancar saja bayar iuran BPJS. Bisanya nunggak sembilan tahun karena memang ngga ada uang,” tutur Suneli sambil meneteskan air matanya.
Pertemuan antara Suneli dan Hj Nina Agustina, bagi Suneli merupakan salah satu bentuk pemecahan masalah yang selama ini menggelayuti pikirannya.
Jikapun sakit, Suneli terpaksa berobat umum alias bayar langsung ke puskesmas dan rumah sakit tanpa tanggungan dari program pemerintah.
“Beruntung saya bisa ketemu ibu Nina yang membawa program perlindungan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan secara gratis,” kata Suneli.
Suneli tidak sendiri. Ada ribuan orang yang tersenyum saat ditawari untuk ikut program kesehatan gratis oleh Nina Agustina, bupati Indramayu petahana.
Merekapun bergegas datang ke puskesmas dan rumah sakit terdekat di kabupaten Indramayu untuk mendaftar dan memastikan program yang digaungkan gratis tersebut.
Ternyata benar, dua institusi kesehatan tersebut dipadati oleh masyarakat yang berduyun untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis ala Nina Agustina.
Baca Juga:
Perlu diketahui, ketika program tersebut digulirkan sejak 1 Oktober lalu, sekitar seratus orang datang setiap hari ke puskesmas dan rumah sakit untuk bermigrasi dari BPJS mandiri menjadi BPJS gratis ala Nina Agustina.
Bupati Indramayu petahana Hj Nina Agustina menyatakan pemerintah Kabupaten Indramayu telah menggulirkan anggarannya sebesar 89 milyar rupiah untuk memproteksi kesehatan masyarakat.
“Ini adalah solusi sekaligus bentuk kepeduliannya sebagai kepala daerah dalam memproteksi masyarakatnya di bidang kesehatan,”ucapnya.
Masyarakat, kata Nina, tidak perlu merogoh kantongnya alias gratis untuk mendapatkan layanan kesehatan standar BPJS di kelas tiga.
“Layanan BPJS ini berlaku untuk seluruh masyarakat Indramayu yang membutuhkan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Asalkan sudah terdaftar secara online di sistem BPJS kesehatan, maka saat itu juga langsung mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di rumah sakit maupun puskesmas jejaring BPJS di seluruh Indonesia,”pungkasnya. (danu)