“Saya adalah Mantan Wakil Ketua Badan Pemenangan Kepala Daerah DPC Gerindra Indramayu dan cukup dekat secara pribadi dengan Lucky Hakim,”tegasnya.
Efendi menjelaskan, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu berawal dari banyaknya proyek bermasalah yang tidak terlepas dari campur tangan Lucky. Hal itu menyebabkan kerenggangan hubungan antara Bupati Nina Agustina dan Lucky.
“Saya sendiri adalah saksi perjalanan proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wabup yang dulu dikatakan dia mundur karena tidak diberikan peran, itu semua keliru,”jelasnya.
Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
Ternyata, lanjut Efendi, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu, bermotif transaksional. Lucky Hakim menerima uang Rp2,5 miliar dari seseorang yang berpotensi menggantikan dirinya sebagai Wakil Bupati.
“Saya tidak perlu menyebutkan siapa yang memberikan, tapi saya yakin rekan-rekan media tahu dan paham. Jadi itu omong kosong alasan mundur karena tidak ingin makan gaji buta, bullshit,”tuturnya
Ia juga berani mempertanggungjawabkan apa yang dia katakan tersebut. Karena ia menyaksikan langsung dari proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu pada tahun 2023.
“Apa yang saya sampaikan ini sudah saya pertimbangkan dan saya siap dengan segala konsekuensinya. Bahkan ketika ada yang tidak berkenan dan membawa masalah ini ke proses hukum saya senang karena akan saya beberkan lebih banyak lagi fakta-fakta tentang Lucky Hakim,”(reza).