BEKASI– Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Pemerintah Kota Bekasi menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Musdalifah, Asrama Haji Bekasi pada Rabu (12/11/2025).
Sosialisasi MBG menjadi langkah awal pemerintah sebagai bagian dari komitmen bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sosialisasi program MBG ini dihadiri oleh perwakilan Komisi IX DPR RI Erik Julianto, Analis Kebijakan Muda Badan Gizi Nasional Ade Tias Maulana, serta unsur Dinas Sosial Kota Bekasi dan berbagai elemen masyarakat.
Baca Juga:Diperiode Kedua Kepemimpinannya Nina Agustina Janji Tuntaskan Persoalan Rakyat IndramayuBupati Indramayu Hadiri Rakernas V PDI Perjuangan
Analis Kebijakan Muda BGN Ade Tias Maulana mengatakan bahwa Program MBG merupakan langkah nyata untuk memperkuat kesehatan dan kecerdasan generasi muda Indonesia.
“Kami kembali mensosialisasikan manfaat MBG hingga tingkat RT dan RW, karena program ini terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini adalah investasi jangka panjang bagi bangsa, guna membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,”katanya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Sosial Kota Bekasi Joshua menegaskan pentingnya peran MBG dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat kurang mampu.
“Program ini hadir untuk memastikan masyarakat rentan, terutama balita, ibu hamil, menyusui, dan anak sekolah, mendapat akses makanan bergizi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pelaksanaan program berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, para pemangku kepentingan berharap sosialisasi MBG tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk memperluas kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang,”ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program ini tak bisa bergantung pada penyediaan makanan semata. Diperlukan dukungan dari aspek non-materiil, terutama dalam membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Baca Juga:
“Di sinilah edukasi gizi memainkan peran krusial, baik melalui kurikulum formal sekolah maupun pendekatan di luar ruang kelas, guna mengoptimalkan dampak dari kebijakan pemerintah tersebut,”pungkasnya. (rls)
