450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal, Ini Pernyataan Lengkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Virus Corona

450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal, Ini Pernyataan Lengkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Virus Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (kanan) memberikan keterangan terkait penanganan virus corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Yurianto mengatakan ada 81 kasus baru positif virus corona. Berdasarkan data, mayoritas kasus baru tersebut terjadi di DKI Jakarta. ( ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY/FOC.
0 Komentar

JAKARTA-Pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus virus Corona (COVID-19) menjadi 450 kasus. Angka ini naik 81 kasus dari hari sebelumnya.

“Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total 450 orang,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).

https://youtu.be/Yy8IYcUAcL0

Yuri dalam jumpa pers mengatakan ada penambahan pasien meninggal akibat virus Corona. Hingga hari ini, jumlah warga yang meninggal total menjadi 38 orang. Sementara pasien yang sembuh bertambah 4 orang sehingga total menjadi 20 orang.

Baca Juga:Ini Spesifikasi Lengkap Oppo Reno 3 di IndonesiaJangan Lengah Amati Sekitar, Ini 3 Ciri Awal Virus Corona Covid-19

Berikut ini pernyataan lengkap Yuri soal perkembangan penanganan dan kasus COVID-19 di Indonesia:

Pertama saya akan berbicara tentang informasi tentang upaya-upaya pencegahan penularan COVID 19. Beberapa kali kita selalu mengatakan bahwa penularan penyakit ini akan didasari oleh kontak dekat akibat cemaran droplets dari orang yang sakit pada orang yang lain pada saat dia batuk pada saat dia bersin. Kemudian juga cemaran dari droplets itu di sekitar kita di barang-barang yang akrab di sekitar kita. Kemudian secara tidak sengaja disentuh oleh orang sehat dan kemudian pindah ke tangan dan kemudian tanpa disadari kemudian memanipulasi sesuatu, makan tanpa cuci tangan dan kemudian masuk ke saluran nafas.

Karena itu sekali lagi saya ingatkan kita semua untuk tetap melaksanakan upaya menjaga jarak pada saat kita melaksanakan kontak sosial. Jangan kurang dari 1 meter. Ini yang menjadi penting.

Oleh karena itu hindari kerumunan. Hindari pertemuan-pertemuan yang menghadirkan banyak orang, yang memiliki peluang untuk terjadinya penularan penyakit ini. Kita sadari bersama bahwa ada sebagian dari saudara-saudara yang tidak mungkin untuk bekerja dari rumah. Oleh karena itu tetap berhati-hati di dalam kaitannya. Kemudian pastikan kalau memang tidak perlu sama sekali untuk keluar dari rumah, lebih baik tidak keluar dari rumah.

Data yang kita miliki dan data yang dimiliki secara global memang pada kelompok usia muda lebih memiliki daya tahan lebih baik dibanding usia yang lebih lanjut. Namun harus dipastikan bahwa bukan berarti kelompok usia muda ini tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala. Ini lah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran. Karena kita terkena dan tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri. Problem ini lah yang kemudian menjadi hal mendasar dan persebarannya jadi semakin cepat. Apabila ini menular ke saudara-saudara kita yang usianya lebih tua dan rawan, maka ini akan menjadi permasalahan yang serius untuk keluarga kita.

0 Komentar