450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal, Ini Pernyataan Lengkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Virus Corona

450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal, Ini Pernyataan Lengkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Virus Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (kanan) memberikan keterangan terkait penanganan virus corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Yurianto mengatakan ada 81 kasus baru positif virus corona. Berdasarkan data, mayoritas kasus baru tersebut terjadi di DKI Jakarta. ( ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY/FOC.
0 Komentar

Oleh karena itu, meskipun masih merasa muda masih merasa kuat perhatikan betul bahwa kita masih bisa menjadi salah satu sumber penyebaran bagi keluarga kita. oleh karena itu patuhi benar imbauan dari pemerintah untuk lebih banyak di rumah. Patuhi betul untuk kemudian semaksimal mungkin tidak keluar rumah. Ini yang menjadi penting dalam kaitannya dengan pencegahan.

Kemudian pemerintah secara bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk mencoba melakukan pengendalian terhadap penyebaran ini.

Beberapa saat lalu sudah muncul untuk kebijakan untuk melaksanakan pemeriksaan cepat atau rapid test dan ini sudah kita laksanakan sejak kemarin sore di beberapa kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Kita akan melakukan ini secara luas pada kelompok yang berisiko.

Baca Juga:Ini Spesifikasi Lengkap Oppo Reno 3 di IndonesiaJangan Lengah Amati Sekitar, Ini 3 Ciri Awal Virus Corona Covid-19

Oleh karena itu rapid test, pemeriksaan cepat akan kita sinergikan dengan kegiatan tracing pada kasus yang positif. Sebagai contoh seperti kegiatan yang dilaksanakan tadi malam maka keluarga kasus positif yang kita rawat di rumah sakit kita datangi ke rumahnya dan seluruh orang di rumah itu kita lakukan tes. Kemudian juga nanti akan kita laksanakan pelacakan di tempat kerjanya. Ini lah yang dilakukan di dalam kaitan dengan pemeriksaan cepat terkait juga dilakukan dengan screening ini. Tujuannya adalah sesegera mungkin kita menemukan kasus-kasus positif dan kemudian melakukan isolasi di tengah masyarakat supaya tidak menjadi penyebaran lagi.

Saudara-saudara hasil negatif dari rapid test tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Bisa saja pada pemeriksaan ini didapatkan hasil negatif pada orang yang sudah terinfeksi oleh virus ini tetapi respons imunologi, respons imunitasnya tidak muncul. Ini sering terjadi pada infeksi yang ada di bawah 7 hari atau 6 hari. Hasilnya pasti akan negatif. Oleh karena itu ini akan diulang lagi untuk 6 hari atau 7 hari kemudian dengan pemeriksaan yang sama.

Dan kita menginginkan siapapun meskipun di dalam pemeriksaannya negatif tidak kemudian merasa dirinya sehat tetap harus melaksanakan pembatasan, mengatur jarak dalam berkomunikasi secara sosial.

Oleh karena itu pahami betul bahwa hasil negatif tidak memberikan garansi bahwa tidak sedang terinfeksi COVID-19. Ini yang harus kita mengerti bersama.

0 Komentar